While trying to get the best out of nature's gifts, you must first be equipped with humility and simplicity; otherwise, you will only be dragged along into ruin, through many unfulfilled desires. Ravana desired Nature (Mother Sita was found as a child in a furrow of ploughed land) but he had not chastened himself enough through the sadhana of seeking God; that is why he met his downfall. Desire leads to anger, when it is foiled; anger weakens the body. It impairs the digestive system and chases one fast into old age. Remember, when Prema (Divine selfless Love) is installed in the heart, jealousy, hatred and untruth will find no place there. Do not seek Prema from others when you refuse Prema to others. This is not one-way traffic! Live in Prema, live with Prema, move with Prema, speak with Prema, think with Prema, and act with Prema. This is the best and the most fruitful Sadhana (spiritual effort).
Saat mencoba untuk mendapatkan yang terbaik dari anugerah alam, engkau pertama harus melengkapi dirimu dengan kerendahan hati dan kesederhanaan; kalau tidak, engkau hanya akan terseret ke dalam kehancuran melalui banyak keinginan yang tidak terpenuhi. Rahwana menginginkan Alam (Ibu Sita ditemukan sebagai seorang anak dari sebidang tanah yang dibajak) namun Rahwana tidak mendisiplinkan dirinya melalui sadhana dalam pencarian Tuhan; itulah sebabnya mengapa Rahwana mendapatkan kehancurannya. Keinginan menuntun pada amarah, ketika keinginan tidak tercapai; amarah melemahkan tubuh. Amarah melemahkan sistem pencernaan dan membuat seseorang menjadi cepat menua. Ingatlah, ketika Prema (cinta-kasih Tuhan yang tanpa mementingkan diri) ditaruh di dalam hati, maka iri hati, kebencian, dan ketidakbenaran tidak akan menemukan tempat disana. Jangan mencari Prema dari orang lain ketika engkau menolak memberikan prema untuk orang lain. Ini bukan keadaan satu arah! Hiduplah dalam Prema, hidup dengan prema, bergerak dengan prema, berbicara dengan prema, berpikir dengan prema, dan bertindak dengan prema. Ini adalah Sadhana (usaha spiritual) yang terbaik dan sangat bermanfaat. (Divine Discourse, Mar 30, 1973)
-BABA
No comments:
Post a Comment