Every person considered themselves as the child of immortality. The removal of immorality is the way to attain immortality. Injustice, impropriety, and inequity are weaknesses that must be got rid of. Control of the senses helps us to get rid of all evil tendencies. When your mind is troubled by bad thoughts, try to sit in a place and think of God, then you will be happy. Several great saints have taught the path of acquiring control over your senses. They used to offer to God all the tendencies that arise from the senses. They used to dedicate all their actions to God because they could divert their senses in the right channel. Their senses were not touched by temptations of sins. When you do any action just to please God, no evil result will flow out and cause you any suffering. What is offered to God is totally free from all defects and imperfections.
Setiap orang menganggap dirinya sebagai anak keabadian. Menghilangkan amoralitas (kualitas/sifat yang tidak bermoral) adalah jalan untuk mencapai keabadian. Ketidakadilan dan ketidaklayakan adalah kelemahan yang harus disingkirkan. Pengendalian indera akan membantu kita untuk menyingkirkan semua kecenderungan buruk. Ketika pikiranmu diganggu oleh pikiran-pikiran buruk, cobalah untuk duduk di suatu tempat dan memikirkan Tuhan, maka engkau akan merasa bahagia. Para orang suci telah mengajarkan jalan memperoleh kendali atas inderamu. Mereka biasa mempersembahkan kepada Tuhan semua kecenderungan yang muncul dari indera. Mereka biasa mendedikasikan semua tindakan mereka kepada Tuhan karena mereka bisa mengalihkan indera mereka di saluran yang benar. Indera mereka tidak tersentuh oleh godaan dosa. Ketika engkau melakukan tindakan apa pun hanya untuk menyenangkan Tuhan, tidak ada akibat buruk yang akan mengalir keluar dan menyebabkan engkau menderita. Apa yang dipersembahkan kepada Tuhan benar-benar bebas dari semua cacat dan ketidaksempurnaan. (Ch 17, Summer Showers in Brindavan, 1972)
-BABA
No comments:
Post a Comment