Man does not live by food alone. In fact he lives by the power of the Atma. So you must use your strength of body and mind, wealth and education with intelligence, in order to realize the power of the soul. Without discrimination, what is the use of physical strength? Everyday, when you take food, you are offering eatables to the fire that God has put in you to digest food. You have to eat in a prayerful mood, in profound gratitude. The Gita says that the fire that cooked the meal is God; the meal is God, the eater is God; the purpose of eating is to carry on the work entrusted by God, or pleasing to God; and the fruit of that work is, progress towards God.
Manusia bukan saja hidup hanya dari makanan. Sebenarnya manusia hidup dengan kekuatan atma. Jadi, engkau harus menggunakan kekuatan tubuh dan pikiran, kekayaan dan pendidikan dengan kecerdasan, dalam mewujudkan kekuatan jiwa. Tanpa kemampuan untuk membedakan, apalah gunanya kekuatan fisik? Setiap hari, ketika engkau makan, engkau mempersembahkan makanan kepada api yang telah disediakan Tuhan dalam dirimu untuk mencerna makanan tersebut. Engkau harus makan dalam suasana yang dipenuhi dengan doa, serta rasa syukur yang mendalam. Dalam Bhagavad Gita dikatakan bahwa api yang memasak makanan adalah Tuhan, makanan adalah Tuhan, yang menikmatinya adalah Tuhan, tujuan makan adalah untuk melanjutkan pekerjaan yang dipercayakan oleh Tuhan, atau yang menyenangkan Tuhan, dan buah dari pekerjaan itu adalah kemajuan menuju Tuhan.
-BABA