Date: Tuesday, June 18, 2013
The mood and behaviour of people in cinema halls, marriage halls, exhibitions or while watching a game is very different from that of a spiritual gathering! The mood during entertainment is very different as the crowd there are moved by totally different impulses. However, in a gathering devoted to the needs of the spirit, what is expected is calm, reverential and eager attention, and also prayerful silence. Silence is most needed in all spiritual gatherings where deeper spiritual disciplines are discussed. Only the eye and the ear need function, the tongue has no business to wag. Everyone then will be able to receive completely, the gift of love and grace. Learn to make the best of life, this chance offered to you to sublimate your instincts, impulses and impressions on the mind from past deeds (vasanas) and rise higher and higher in the moral and spiritual plane.
Suasana hati dan perilaku orang-orang dalam ruangan bioskop, tempat pernikahan, pameran atau saat menonton pertandingan sangat berbeda dengan perilaku mereka yang berada dalam pertemuan spiritual! Suasana di tempat-tempat hiburan sangat berbeda, karena dorongan yang sangat berbeda. Namun, dalam pertemuan yang ditujukan untuk kebutuhan spiritual, ada ketenangan, sikap hormat dan perhatian, juga keheningan doa. Keheningan adalah yang paling dibutuhkan dalam semua pertemuan spiritual di mana disiplin spiritual yang lebih dalam didiskusikan. Hanya mata dan telinga yang perlu difungsikan, sementara lidah tidak perlu untuk bergunjing. Setelah itu, semua orang akan dapat menerima dengan sepenuhnya, karunia kasih dan berkat Tuhan. Engkau hendaknya belajar untuk menjalani kehidupan yang terbaik, kesempatan ini diberikan kepada-mu untuk lebih menghaluskan nalurimu, dorongan dan pengaruh pikiran dari perbuatan masa lalu (vasana) agar meningkat lebih tinggi lagi di bidang moral dan spiritual.
-BABA
Date: Wednesday, June 19, 2013
The purusha (man) is ‘he who lives in the pura,’ that is the physical body. He who lives in the Universe, which is His body is Purushotthama, the Supreme. A tiny ant creeping over the foot is cognised by your consciousness; that is because, a purusha has consciousness filling the entire body. The Purushotthama too has consciousness filling and activating His entire body, which is the Universe; and hence He is omniscient. The soul is the vyasthi (individual), the samashti (all of Creation) is God. The best reward for the individual (Purusha) is to merge in the Divine (Purushotthama). And the path is through the Knowledge begotten by action and love for God.
Purusha (manusia) adalah 'dia yang tinggal di pura,' yaitu badan fisik. Yang Maha Agung (Supreme), adalah Dia yang tinggal di alam semesta, badan-Nya adalah Purushotthama. Seekor semut kecil merayap di atas kakimu dapat engkau sadari, disebabkan karena, purusha memiliki kesadaran mengisi seluruh badan jasmani. Purushotthama juga memiliki kesadaran mengisi dan mengaktifkan seluruh badan-Nya, yaitu Alam semesta, dan karenanya Dia Maha Tahu. Jiwa adalah vyasthi (individu), samashti (semua Ciptaan) adalah Tuhan. Yang terbaik bagi individu (Purusha) adalah menyatu dengan Tuhan (Purushotthama). Dan jalan untuk mencapainya adalah melalui Pengetahuan dengan perbuatan dan cinta-kasih kepada Tuhan.
-BABA
Wednesday, June 19, 2013
Thought for the Day - 18th June & 19th June 2013
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment