The women of a country should be happy, healthy and holy. Every woman has a very crucial role to play in their individual uplift and the uplift of their homes and societies around them. Young girls and women alike should learn the technique of mental calm, social harmony and contentment with their livelihood. They should also know that joy can be attained only through service to those in need and in distress without any expectation of the benefits that may follow from the kindness shared. They should learn to lay aside the egoism that poisons the service activities. Even those serving for years tend to extol and promote themselves as the founders of institutions and guardians of the poor and needy. The benefit and joy from any act of service is the act itself. The fruit of service is the removal of egoism, not its multiplication.
Para wanita di suatu negara hendaknya senantiasa berbahagia, sehat, dan suci. Setiap wanita memiliki peranan yang sangat penting untuk meningkatkan diri mereka masing-masing dan juga memajukan rumah tangga serta masyarakat di sekitar mereka. Para wanita hendaknya belajar teknik ketenangan mental, harmoni sosial dan kepuasan pada mata pencaharian mereka. Mereka juga hendaknya mengetahui bahwa kebahagiaan dapat dicapai hanya melalui pelayanan kepada mereka yang membutuhkan dan bagi mereka yang mengalami kesusahan tanpa mengharapkan apapun dari kebaikan yang telah diberikan. Mereka hendaknya belajar untuk mengesampingkan egoisme yang meracuni pelayanan yang dilakukan. Mereka melakukan pelayanan selama bertahun-tahun cenderung memuji dan mempromosikan diri mereka sebagai lembaga sosial dan pelindung bagi mereka yang miskin dan membutuhkan. Manfaat dan kebahagiaan dari setiap tindakan pelayanan adalah tindakan itu sendiri. Sesungguhnya, hasil dari melakukan pelayanan adalah untuk menghilangkan egoisme.
-BABA
Wednesday, July 31, 2013
Thought for the Day - 31st July 2013 (Wednesday)
Tuesday, July 30, 2013
Thought for the Day - 30th July 2013 (Tuesday)
Monday, July 29, 2013
Thought for the Day - 29th July 2013 (Monday)
Even the best of doctors cannot save a person, when death calls. Everyone has to necessarily respond to the call, whether they are a bride or bridegroom on a ceremonial seat or on a pilgrimage to a holy place. Death brooks no delay, death accepts no excuse. Tears do not move its heart, nor can threats keep it away. So plant the seed of any one of His thousand names that appeals to you, in the well-prepared soil of your heart. Let it sprout in the silence there. Water it with love and service to fellow beings; guard it against pests and cattle, which are the outward dragging emotions and passions. You can do this by erecting the fence of repetition of the divine name and meditation (japa and dhyana). Then, you can reap the harvest of bliss (Anandam).
Bahkan dokter yang terbaik sekalipun tidak bisa menyelamatkan seseorang, ketika kematian memanggil. Setiap orang harus selalu menanggapi panggilan (kematian) ini, apakah mereka adalah pengantin wanita atau pengantin pria di kursi seremonial atau berziarah ke tempat suci. Kematian tidak bisa ditunda, kematian tidak menerima suatu alasan. Air mata tidak bisa menggerakkan hatinya, ancaman juga tidak bisa menghindarkannya. Jadi tanamlah benih salah satu nama Tuhan dari seribu nama-Nya yang menarik bagimu, di tanah yang telah dipersiapkan dengan baik yaitu hatimu. Biarkan tumbuh dalam keheningan di sana. Siramilah dengan cinta-kasih dan pelayanan kepada sesama makhluk; jagalah dari hama dan ternak, yang bisa menyeret emosi dan nafsu lahiriah. Engkau dapat melakukan hal ini dengan membangun pagar pengulangan nama Tuhan dan meditasi (japa dan dhyana). Kemudian, engkau dapat menuai panen kebahagiaan (Anandam).
-BABA
Sunday, July 28, 2013
Thought for the Day - 28th July 2013 (Sunday)
There have been many manifestations of the Lord in Bharath. For teachers have to be present where schools are and where children eager to learn are found. You cannot have the teachers in one place, and the school in another; the blackboard in one place and the bell in another. There are mica mines near Gudur; you cannot ask why they are not found near Peddhapuram. It is so, that is all. So too in India, there is a rich mine of spirituality and so engineers have to come here to operate it, extract it and prepare it for use. That is the reason why more manifestations of the Lord appear here. The atmosphere here is also conducive for the practical application of new modes and methods of extraction and use for the benefit of all humanity.
Ada banyak manifestasi Tuhan di Bharath (India). Para guru harus hadir di mana ada sekolah-sekolah dan di mana anak-anak ingin belajar. Engkau tidak dapat memiliki guru-guru di satu tempat dan sekolah di tempat lain; papan tulis di satu tempat dan bel/lonceng di tempat yang lain. Ada tambang mika di dekat Gudur; engkau tidak bisa menanyakan mengapa hal tersebut tidak ditemukan di dekat Peddhapuram. Memang demikianlah adanya. Demikian juga di India, ada tambang yang kaya spiritualitas sehingga insinyur harus datang ke sini untuk mengoperasikannya, mengekstraknya, dan mempersiapkannya untuk digunakan. Itulah alasannya mengapa begitu banyak manifestasi Tuhan muncul di sini. Suasana di sini juga kondusif untuk mempraktikkan mode baru dan metode ekstraksi dan menggunakannya untuk kepentingan seluruh umat manusia.
-BABA
Saturday, July 27, 2013
Thought for the Day - 27th July 2013 (Saturday)
Friday, July 26, 2013
Thought for the Day - 26th July 2013 (Friday)
Wednesday, July 24, 2013
Thought for the Day - 25th July 2013 (Thursday)
You may be sitting on a soft cushioned sofa in a safe, air-conditioned room, but your heart may be burning with unspeakable anxiety, distress and fear. The body is akin to the cart and the mind is the horse. Now people give first place to the cart. The body and its needs are given more importance. This is incorrect. The sages have known the mine of bliss in the human heart, and have discovered methods to develop and excavate it. They have clearly spelt out that if Mother Earth (Bhoo-Matha), one’s physical mother (Nija-Matha), the sacred cow (Go-Matha) and Mother Scriptures (Veda Matha) are revered, nourished and fostered and used as best as they should, then happiness is certain and liberation is assured.
Engkau mungkin duduk di sofa empuk yang lembut dan kamar ber-AC, tetapi hatimu mungkin terbakar dengan kecemasan yang tak terkatakan, penderitaan dan ketakutan. Badan jasmani ini dapat diibaratkan sebagai gerobak dan pikiran adalah kuda-nya. Saat ini, orang-orang memberikan tempat yang pertama pada gerobak, badan jasmani dan segala kebutuhannya ditempatkan lebih penting. Ini tidaklah benar. Para orang bijak telah mengetahui sumber kebahagiaan ada dalam hati manusia, dan telah menemukan metode untuk mengembangkan dan menggali hal tersebut. Dengan jelas disampaikan bahwa jika Ibu Pertiwi (Bhoo-Matha), badan fisik (Nija-Matha), sapi yang suci (Go-Matha), dan Kitab Suci (Veda Matha) dihormati, dipelihara dan dipupuk serta digunakan dengan semestinya, maka kebahagiaan dan pembebasan pasti akan diperoleh.
-BABA
Thought for the Day - 24th July 2013 (Wednesday)
Tuesday, July 23, 2013
Thought for the Day - 23rd July 2013 (Tuesday)
Monday, July 22, 2013
Thought for the Day - 21st July & 22nd July 2013
Saturday, July 20, 2013
Thought for the Day - 20th July 2013 (Saturday)
Friday, July 19, 2013
Thought for the Day - 19th July 2013 (Friday)
Thursday, July 18, 2013
Thought for the Day - 18th July 2013 (Thursday)
Wednesday, July 17, 2013
Thought for the Day - 17th July 2013 (Wednesday)
Tuesday, July 16, 2013
Thought for the Day - 16th July 2013 (Tuesday)
Monday, July 15, 2013
Thought for the Day 12th July - 15th July 2013
Thursday, July 11, 2013
Thought for the Day - 11th July 2013 (Thursday)
A millionaire pays income tax with tears in his eyes. A headmaster joyfully gives up the furniture and laboratory appliances of the school when he is transferred to another place. Why? Because the headmaster knows and believes that he is only the caretaker, and is not the owner. They are not attached to these articles, for they know that these belong to the Government. So too, every one of you must feel that your family, your house, your fields, your car are all the Lord’s property. You are just a trustee and must be ready to give them up without murmur, at a moment’s notice. Sacrifice does not mean that you should not attach value to things. You must indeed care for everything. But remember, that all of them are transient and the joy they give is very trivial and temporary. Know their real worth, do not overestimate them and develop attachment to them.
Seorang jutawan membayar pajak penghasilan dengan berlinang air mata. Seorang kepala sekolah dengan senang hati menyerahkan furniture dan peralatan laboratorium sekolah ketika ia dipindahkan ke tempat lain. Mengapa? Karena sang kepala sekolah tahu dan percaya bahwa ia hanyalah sang penjaga, dan bukan sang pemilik. Ia tidak terikat pada benda-benda ini, karena ia tahu bahwa ini milik Pemerintah. Demikian juga, kalian semua harus merasakan bahwa keluargamu, rumahmu, ladangmu, mobilmu, semuanya itu adalah property-Nya. Engkau hanyalah orang yang ditugaskan untuk menjaga dan memelihara properti tersebut dan harus siap untuk menyerahkannya kembali dengan ikhlas, pada saat itu juga. Pengorbanan bukan berarti bahwa engkau harus tidak terikat pada benda-benda duniawi. Engkau seharusnya peduli pada semuanya. Tetapi ingatlah, bahwa semuanya tersebut bersifat sementara dan sukacita yang diberikannya juga bersifat sementara. Pahamilah nilai riil-nya, janganlah melebih-lebihkan dan mengembangkan keterikatan padanya.
-BABA
Thought for the Day - 11th July 2013 (Thursday)
A millionaire pays income tax with tears in his eyes. A headmaster joyfully gives up the furniture and laboratory appliances of the school when he is transferred to another place. Why? Because the headmaster knows and believes that he is only the caretaker, and is not the owner. They are not attached to these articles, for they know that these belong to the Government. So too, every one of you must feel that your family, your house, your fields, your car are all the Lord’s property. You are just a trustee and must be ready to give them up without murmur, at a moment’s notice. Sacrifice does not mean that you should not attach value to things. You must indeed care for everything. But remember, that all of them are transient and the joy they give is very trivial and temporary. Know their real worth, do not overestimate them and develop attachment to them.
Seorang jutawan membayar pajak penghasilan dengan berlinang air mata. Seorang kepala sekolah dengan senang hati menyerahkan furniture dan peralatan laboratorium sekolah ketika ia dipindahkan ke tempat lain. Mengapa? Karena sang kepala sekolah tahu dan percaya bahwa ia hanyalah sang penjaga, dan bukan sang pemilik. Ia tidak terikat pada benda-benda ini, karena ia tahu bahwa ini milik Pemerintah. Demikian juga, kalian semua harus merasakan bahwa keluargamu, rumahmu, ladangmu, mobilmu, semuanya itu adalah property-Nya. Engkau hanyalah orang yang ditugaskan untuk menjaga dan memelihara properti tersebut dan harus siap untuk menyerahkannya kembali dengan ikhlas, pada saat itu juga. Pengorbanan bukan berarti bahwa engkau harus tidak terikat pada benda-benda duniawi. Engkau seharusnya peduli pada semuanya. Tetapi ingatlah, bahwa semuanya tersebut bersifat sementara dan sukacita yang diberikannya juga bersifat sementara. Pahamilah nilai riil-nya, janganlah melebih-lebihkan dan mengembangkan keterikatan padanya.
-BABA
Thought for the Day - 10th July 2013 (Wednesday)
Tuesday, July 9, 2013
Thought for the Day - 9th July 2013 (Tuesday)
Set right your habits, purify your conduct and cleanse your behavior. Even one bad habit can destroy all health, happiness, charm and joy. Control yourself and do not yield to the temptations of friends or social conventions and become prey to bad habits. The body is the temple of the Lord. Keep it in good and strong condition. Also be aware that it can be damaged from qualities such as anger, hatred and greed, or from sloth, sleep and inactivity. When you get angry and/or violent with anyone, quietly repeat the Name of the Lord to save you from your anger. Drink a glass of cold water, or lie down in a bed until the fit of fury passes through. When you are angry, you abuse another and the other person does the same, so tempers rise and heat is generated which causes lasting injury. Five minutes of anger can damage five generations of relationship, so be careful.
Engkau hendaknya memperbaiki kebiasaanmu, memurnikan tindakanmu dan membersihkan tingkah lakumu. Bahkan satu kebiasaan buruk dapat menghancurkan semua kesehatan, kebahagiaan, pesona dan sukacita. Kendalikanlah dirimu dan jangan menyerah pada godaan teman atau perkumpulan sosial dan menjadi makanan bagi kebiasaan buruk. Badan jasmani ini adalah temple Tuhan. Engkau hendaknya berada tetap dalam kondisi yang baik dan kuat. Juga sadarilah bahwa badan jasmani bisa rusak karena sifat-sifat berikut ini: kemarahan, kebencian dan keserakahan, atau dari kemalasan, tidur dan tidak aktif. Ketika engkau marah dan/atau melakukan kekerasan pada siapa pun, diam-diam engkau hendaknya melantunkan Nama Tuhan untuk menyelamatkan-mu dari kemarahan-mu. Minumlah segelas air dingin, atau berbaring di tempat tidur sampai kemarahan tersebut lewat. Ketika engkau marah, engkau menyalahkan orang lain dan orang lain melakukan hal yang sama, sehingga emosi meningkat dan panas yang dihasilkan menyebabkan luka abadi. Lima menit kemarahan dapat merusak lima generasi, jadi berhati-hatilah.
-BABA
Monday, July 8, 2013
Thought for the Day - 8th July 2013 (Monday)
There is no use in asking a doctor to advise you about the plans for the building you propose to raise, nor is it wise to ask an engineer to assuage the pain. Go to the proper Guru and learn from him the cardinal principles to guide your lives. Take time to understand, internalize and practice - what is your code of conduct, what does it allow, what does it condemn, why should it be followed? You must evolve your own code of conduct (Athma Dharma) centred on the Divine, appropriate to your situation, which is based on the firm belief on the omnipresence and omnipotence of the Divine Self which pervades the entire Universe.
Tidak ada gunanya meminta nasihat dokter dalam perencanaan pembangunan, demikian juga tidak bijaksana untuk meminta seorang insinyur untuk meredakan rasa sakit. Pergilah pada seorang Guru yang tepat dan belajarlah darinya prinsip-prinsip utama untuk menuntun kehidupan-mu. Luangkanlah waktu untuk memahami, menginternalisasi dan mempraktikkan apa yang merupakan kode etik, apa yang boleh dilakukan, apa yang tidak boleh dilakukan, dan mengapa harus diikuti? Engkau harus mengembangkan perilaku yang baik (Athma Dharma) berpusat pada Ilahi, sesuai untuk situasimu, yang didasarkan pada keyakinan pada kemahaadaan dan kemahakuasaan Tuhan yang melingkupi seluruh alam semesta.
-BABA
Sunday, July 7, 2013
Thought for the Day - 7th July 2013 (Sunday)
Saturday, July 6, 2013
Thought for the Day - 6th July 2013 (Saturday)
Devotion is very difficult to acquire, it is not easy to become a true devotee. A true devotee should fully surrender, and be in complete contentment, whatever may happen. Truly speaking, this is more difficult than the Path of Wisdom (Jnana marga). But do not despair. The river must flow back to its source; it must flow on and on, down and deeper until it merges in the ocean. Do not be discouraged, keep your hope on, you have to win some day. Having taken all the effort to receive good counsel in spirituality, you must put into practice at least one teaching. One stick is enough to light a fire, the entire box of matches is not needed. Have faith and be steady in the pursuit of the goal.
Pengabdian/Bhakti sangat sulit untuk memperolehnya, tidak mudah untuk menjadi seorang pemuja/bhakta sejati. Seorang pemuja/bhakta sejati sepenuhnya harus pasrah total, dan berada dalam kepuasan sejati, apapun yang terjadi. Sesungguhnya, ini lebih sulit daripada Jalan Kebijaksanaan (Jnana marga). Tetapi janganlah putus asa. Sungai harus mengalir kembali ke sumbernya, ia harus mengalir terus, ke bawah dan lebih dalam sampai menyatu di laut. Janganlah berputus asa, simpanlah harapanmu, engkau akan memperolehnya suatu hari nanti. Setelah menerima segala nasihat-nasihat yang baik dalam spiritual, engkau harus mempraktikkannya setidaknya satu ajaran. Satu batang korek api sudah cukup untuk menyalakan api, tidak diperlukan satu kotak korek api. Kuatkan keyakinan dan mantaplah dalam mengejar tujuan.
-BABA
Friday, July 5, 2013
Thought for the Day - 5th July 2013 (Friday)
Real Bliss (Ananda) can be won only by means of the transformation of the impulses which agitate the mind. It is not to be found in wealth. Many often think that the rich people are happy. Ask Me, I shall reveal to you that they are full of grief, for they come to Me in large numbers for relief. A strong physique will not give anyone any peace, nor does scholarship, asceticism or rituals. Only constant dwelling on the Name of the Lord gives that Unshakeable Peace, unaffected by the ups and downs of life. You can call someone a Dheera (hero), if they truly take to the Name of the Lord. Keep the Form of your favorite Lord in your mind. Live always in the presence of that form-filled Name, ever vigilant in your mind. Then your life will become one continuous worship of the Lord.
Kebahagiaan abadi (Ananda) hanya bisa didapatkan dengan cara mengubah dorongan-dorongan yang mengganggu pikiran. Hal ini tidak dapat ditemukan dalam kekayaan. Banyak orang sering berpikir bahwa orang-orang kaya pasti bahagia. Percayalah pada-Ku, Aku akan mengungkapkan kepadamu bahwa mereka penuh penderitaan, karena mereka datang kepada-Ku untuk meminta banyak bantuan. Badan fisik yang kuat tidak akan memberikan kedamaian, demikian pula pendidikan, asketisme/tapa brata atau ritual. Hanya dengan senantiasa merenungkan Nama Tuhan secara terus-menerus akan dapat memberikan kedamaian, tidak terpengaruh oleh pasang surut kehidupan. Engkau dapat menyebut seseorang Dheera (pahlawan), jika mereka benar-benar memegang Nama Tuhan. Simpanlah Wujud Tuhan favoritmu dalam pikiranmu. Jalanilah kehidupan ini dipenuhi dengan Nama Tuhan, selalu waspada dalam pikiranmu. Maka hidupmu akan menjadi ibadah yang terus menerus kepada Tuhan.
-BABA
Thursday, July 4, 2013
Thought for the Day - 4th July 2013 (Thursday)
Liberation is attained when the Soul shines in its own divinity. Liberation is not a nation or a suburb in paradise where aristocratic residents secure good sites. Liberation is the condition of one who has shed delusion. Shed delusion, then grief will be destroyed and joy established. Removal of Grief (Dukha-Nivrithi) and Attainment of Bliss (Ananda-Prapthi), happen at the same time. Your mind is the villain, its other name is desire! When you pull out all the yarn from a piece of cloth, there is no cloth. So too, pull out all the desires from the mind; the mind disappears and you attain freedom! Grief and joy are the obverse and reverse of the same experience. Joy is when grief ends, grief is when joy ends. Just as you must set the table for two when you invite a blind person for dinner (the blind person and his/her companion), so too, grief and joy are inseparable.
Pembebasan dapat dicapai ketika Soul (Atma) bersinar dalam keilahiannya sendiri. Pembebasan bukanlah suatu tempat di surga di mana para bangsawan mendapatkan tempat yang baik. Pembebasan adalah kondisi orang yang telah melepaskan delusi (maya). Lepaskanlah delusi (maya), maka penderitaan akan lenyap dan digantikan dengan kebahagiaan. Lenyapnya Duka (Dukha-Nivrithi) dan tercapainya kebahagiaan abadi (Ananda-Prapthi), terjadi pada waktu yang sama. Pikiranmu mengandung karakter yang tidak baik, nama lainnya adalah keinginan! Ketika engkau menarik semua benang dari sepotong kain, maka tidak akan ada kain. Demikian juga, tariklah keluar semua keinginan dari pikiran, pikiran akan hilang dan engkau akan mencapai kebebasan! Penderitaan dan kebahagiaan adalah bagian depan dan belakang pengalaman yang sama. Ketika penderitaan berakhir itulah kebahagiaan, demikian pula penderitaan adalah ketika kebahagiaan berakhir. Sama seperti engkau harus menata meja untuk dua orang ketika engkau mengundang orang buta untuk makan malam (orang buta dan temannya), demikian juga, penderitaan dan kebahagiaan tidak akan terpisahkan.
-BABA
Wednesday, July 3, 2013
Thought for the Day - 3rd July 2013 (Wednesday)
Attach yourself to God, then all other attachment for the temporary objects will automatically fall off. At least, you will start seeing worldly objects in the right manner, in the light of their relative reality. It is only when the tiny little ego assumes enormous importance, there is a lot of bother. That is the root of all the travail. In your heart there is the Aatma Rama, the Rama who will confer eternal joy upon you. So repeat the Name of the Lord. The Lord’s Name is the Sun, which can make the lotus in the heart blossom in full. Lord Rama is not merely the son of emperor Dasaratha, but is the Ruler of Dasa Indriyas (the ten senses). The recital of Lord Rama’s Name must become as automatic and as frequent as your very breath. The Lord’s name will endow you with power and all the spiritual capital you need.
Engkau hendaknya melekatkan dirimu kepada Tuhan, maka semua kemelekatan lainnya, objek-objek duniawi yang bersifat sementara ini, secara otomatis akan lenyap. Setidaknya, engkau akan mulai melihat benda-benda duniawi dengan cara yang benar. Akar dari semua penderitaan, ketika menganggap diri yang kecil ini sebagai yang besar dan penting. Dalam hatimu ada Aatma Rama, Rama yang akan memberikan sukacita abadi padamu. Jadi engkau hendaknya mengulang-ulang Nama Tuhan. Nama Tuhan adalah Matahari, yang dapat membuat teratai mekar di hati secara penuh. Rama bukan hanya sebagai putra Raja Dasaratha, tetapi Penguasa Dasa indriyas (sepuluh indera). Pengucapan Nama Rama hendaknya menjadi otomatis dan sering seperti hembusan napas. Nama Tuhan akan memberkatimu dengan kekuatan dan semua modal spiritual yang engkau butuhkan.
-BABA
Tuesday, July 2, 2013
Thought for the Day - 30th June - 2nd July 2013
This day, you may feel you have no need of the Lord, but remember, when the pangs of hunger gnaw, you start pining for food. Therefore, wash your hearts with tears of joy so that the Lord might install Himself therein. A zamindar may own all of the fields up to the very horizon on all sides, but he will choose to sit only on a patch that is clean! In the same way, when the Lord chooses the heart of a devotee, it does not mean that all other hearts are not His. They are only not clean enough. He is everywhere, everything is His, His gaze is on all. If God was not all this, how could they shine, or exist even as much as they do now? Therefore, have full faith in God and in yourselves, engage always in good deeds and beneficial activities; speak the truth, do not inflict pain by word or deed or even thought. That is the way to gain peace; that is the highest merit which you can earn in this life.
Saat ini, engkau mungkin merasakan bahwa engkau tidak membutuhkan Tuhan, tetapi ingatlah, ketika sakitnya penderitaan kelaparan menggerogoti, engkau mulai merindukan makanan. Oleh karena itu, cucilah hatimu dengan air mata kebahagiaan sehingga Tuhan dapat meng-install Diri Beliau Sendiri di dalamnya. Seorang zamindar (penguasa/keluarga ningrat) bisa jadi memiliki tanah/ladang sampai di semua sisi, tetapi ia akan memilih untuk duduk hanya pada patch (sebidang tanah) yang bersih! Dengan cara yang sama, ketika Tuhan memilih hati para bhakta-Nya, itu bukan berarti bahwa semua hati yang lainnya bukan hati-Nya. Mereka hanya belum cukup murni. Beliau ada di mana-mana, semuanya adalah Beliau, tatapan-Nya adalah untuk semuanya. Jika Tuhan bukan semuanya ini, bagaimana mungkin mereka dapat bersinar, atau ada bahkan sebanyak yang mereka lakukan sekarang? Oleh karena itu, milikilah keyakinan penuh kepada Tuhan dan pada dirimu sendiri, selalu berbuat baik dan melakukan kegiatan yang bermanfaat, berbicara kebenaran, tidak menimbulkan rasa sakit pada perkataan atau perbuatan atau bahkan dalam pikiran. Itulah cara untuk mendapatkan kedamaian; itulah pahala tertinggi yang bisa engkau peroleh dalam kehidupan ini.
Date: Monday, July 01, 2013
What the world needs is more hard work, done in a spirit of sacrifice, of relinquishing one’s personal comforts to make others happy. Every being has truth, sweetness and Divinity embedded within them. Only they do not take the time to learn how to manifest that latent Divinity, how to realize the Truth and how to taste that innate sweetness. Hence people carry the twin burdens of joy and grief tied to the ends of a single pole slung across their shoulders. Courage is the tonic for getting health and strength, both physical and mental. Give up doubt, hesitation and fear. Never give any chance for these to strike root in your mind. Take the Name of your Favourite Lord and savour it on your tongue – it will help you give up fear and doubt. Through your own inner divine strength, you can achieve anything. You can become God, for sure! Keep the Name of the Lord always on your tongue and in your mind; it will help you give up fear and doubt.
Apa kebutuhan dunia saat ini adalah bekerja lebih keras, yang dilakukan dalam semangat pengorbanan, melepaskan kenyamanannya sendiri untuk membuat orang lain berbahagia. Setiap makhluk memiliki kebenaran, kemanisan, dan Divinity (ketuhanan) yang tertanam dalam diri mereka. Hanya mereka tidak mengambil waktu untuk belajar bagaimana untuk mewujudkan Divinity yang laten, bagaimana mewujudkan Kebenaran dan bagaimana merasakan kemanisan yang latent tersebut. Karena alasan itulah orang-orang membawa beban kembar sukacita dan penderitaan yang terikat pada bahu mereka. Keberanian adalah tonik untuk mendapatkan kesehatan dan kekuatan, baik fisik dan mental. Tinggalkanlah keragu-raguan, ketidakpastian, dan ketakutan. Janganlah pernah memberikan kesempatan pada semuanya itu menyerang akar pikiranmu. Ambillah Nama Tuhan Favorit-mu dan menikmatinya di lidah - ini akan membantumu melepaskan ketakutan dan keragu-raguan. Melalui kekuatan ilahi dalam dirimu sendiri, engkau dapat mencapai apapun. Engkau bisa menjadi perwujudan Tuhan. Simpanlah selalu Nama Tuhan di lidah-mu dan dalam pikiran-mu, itu akan membantumu melepaskan ketakutan dan keragu-raguan.
-BABA
Tidak perlu untuk melawan delusi (maya) kelekatan pada badan jasmani dengan kekuatan luar biasa dan argumen. Delusi akan hilang, hanya jika engkau duduk diam selama satu menit dan menganalisis sendiri pengalamanmu sendiri pada dunia yang sementara ini. Jnana (Wisdom) bukanlah Apraaptha-praapthi, sesuatu yang diperoleh dari suatu tempat, seperti pemberian uang dari si penyumbang kepada orang yang tidak memilikinya. Kebijaksanaan adalah Praaptha-Praapthi! Hal ini dapat diibaratkan seperti engkau lupa meletakkan uang sepuluh rupee yang disimpan dalam sebuah buku yang sedang engkau baca. Engkau kemudian meminjamkan buku itu kepada seseorang dan kemudian engkau meminjam sepuluh rupee darinya. Dia memberikan kepadamu sepuluh rupee yang berasal dari buku tsb, yang adalah uangmu sendiri. Demikian pula, Guru, mengungkapkan harta kebijaksanaan, dari Hridaya pustaka-mu sendiri - buku yang berasal dari hatimu!
-BABA