Monday, June 16, 2014

Thought for the Day - 16th June 2014 (Monday)

Today people tend to go by the letter of the scriptures. The words of the scriptures should be interpreted and understood in the context of the prevailing time and circumstances. Then their real meaning will be clear. Also no one adheres to what one says or preaches. More than listening to spiritual discourses, one must try to practise at least a part of what one learns. Vedanta is being expounded at many places, not to speak of the discourses on the Gita. But how many understand the real spirit of the Gita and act up to its message? It is because of this dichotomy between preaching and practice that spiritual teachings are being treated with little regard. Only when the feelings emanating from the heart, the words coming out of the mouth and the actions one performs are all in perfect harmony will one's life be based on truth.

Saat ini orang-orang cenderung untuk meninggalkan kitab suci. Pesan-pesan dari kitab suci harus ditafsirkan dan dipahami sesuai dengan konteks waktu dan keadaan yang berlaku. Baru setelah itu, arti sebenarnya dari kitab suci tersebut akan menjadi jelas. Saat ini juga tidak ada orang yang mematuhi apa yang dikatakan atau apa yang dipelajari. Kita seharusnya mencoba untuk mempraktikkan setidaknya sebagian dari apa yang kita pelajari, bukan hanya sekedar mendengarkan wacana-wacana spiritual. Vedanta diuraikan dengan terperinci di banyak tempat. Tetapi berapa banyak orang yang memahami semangat nyata dari Gita dan bertindak untuk melaksanakan pesan-pesannya? Hal ini karena dikotomi antara khotbah dan praktik bahwa ajaran-ajaran spiritual sedikit mendapatkan penghargaan. Hanya ketika perasaan yang berasal dari hati, kata-kata yang keluar dari mulut dan tindakan yang dilakukan, semunya merupakan harmoni yang sempurna, maka kehidupan seseorang didasarkan pada kebenaran. (My Dear Students, Vol 3, Ch 6, June 27, 1989)

-BABA

No comments: