Love can conquer anything. Selfless, pure, and unalloyed love leads man to God. Selfish and constricted love binds one to the world. Unable to comprehend the pure and sacred love, people today fall a prey to endless worries because of their attachment to worldly objects. The primary duty of every being is to understand the truth about the Love principle. Once a person understands the nature of selfless love, one will not go astray. One's thoughts, words and looks should be filled with selfless love. This is divine love. One who is saturated with this love can never be subject to suffering. Men and women today are affected by praise or blame. But one who is filled with divine love transcends praise or censure. They will be unaffected by criticism or flattery. They will treat alike joy and sorrow, profit and loss, victory and defeat.
Kasih dapat menaklukkan segalanya. Kasih yang suci dan murni menuntun manusia menuju Tuhan. Kasih yang mementingkan diri sendiri dan terbatas mengikat seseorang pada dunia. Ketidakmampuan dalam memahami kasih yang murni dan suci ini membuat manusia menjadi mangsa dari kecemasan yang tiada henti karena keterikatan mereka pada objek-objek duniawi. Kewajiban yang utama dan setiap makhluk adalah memahami kebenaran tentang prinsip kasih. Saat seseorang memahami sifat dari kasih yang tidak mementingkan diri sendiri, seseorang tidak akan menyimpang dan tersesat. Pikiran, perkataan, dan pandangan seseorang seharusnya diisi dengan kasih yang tidak mementingkan diri sendiri. Inilah kasih illahi. Seseorang yang telah sepenuhnya diliputi dengan kasih ini tidak pernah bisa mendapatkan penderitaan. Manusia pada saat sekarang dipengaruhi dengan pujian dan celaan. Namun seseorang yang diliputi dengan kasih illahi melampaui pujian atau kecaman. Mereka tidak akan terpengaruh oleh kritikan atau sanjungan. Mereka akan memperlakukan sama antara suka cita dan penderitaan, keuntungan dan kerugian, kemenangan dan kekalahan. (Divine Discourse, Dec 25 1995)
-BABA
No comments:
Post a Comment