There are three types of devotion: The Vihanga method, where like a bird swooping down upon the ripe fruit on the tree, the devotee is too impatient and by the very impatience one exhibits, loses the fruit, which falls from one’s hold. The Markata method is akin to a monkey which grabs one fruit and then chooses another and tugs at that, giving way to unsteadiness as it is unable to decide which fruit it wants. So too, the devotee of this type hesitates and changes the goal much too often and thus loses all chances of success. The third and ideal type is the Pipilika method, where like the ant, which slowly but steadily proceeds towards the sweetness, the devotee also moves directly, with undivided attention towards the Lord and wins His Grace.
Ada tiga jenis bhakti: Jenis Wihanga, dimana seperti seekor burung sedang menukik ke bawah untuk mengambil buah yang matang di pohon, bhakta juga tidak sabar dan dengan ketidaksabaran yang dilakukannya maka kehilangan buahnya yang terlepas dari genggamannya. Jenis Markata mirip dengan monyet yang mengambil satu buah dan kemudian memilih yang lainnya dan menarik yang itu, memberikan ruang pada ketidakpastian karena tidak mampu memutuskan buah mana yang diinginkannya. Begitu juga, bhakta yang ada di jenis ini masih ragu-ragu dan sangat sering merubah tujuannya sehingga kehilangan semua kesempatannya untuk berhasil. Jenis yang tiga dan yang bersifat ideal adalah jenis Pipilika, dimana seperti halnya semut yang berjalan maju secara pelan-pelan namun dengan mantap menuju pada rasa manis, bhakta juga bergerak secara langsung dengan perhatian yang tanpa terpecah kepada Tuhan dan bisa mendapatkan karunia-Nya. (Divine Discourse, Feb 1955)
-BABA
No comments:
Post a Comment