The first step in spiritual discipline is cleansing of the speech. Talk sweetly without anger. Do not boast of your scholarship or attainments. Be humble, and eager to serve. Conserve your speech. Practice silence. That will save you from squabbles, idle thoughts, and factions. Again, practice the attitude of joy when others are joyful and of grief when others around you are grieved. Let your heart move in sympathy. The joy and grief have to be translated into service; they should not be mere emotions! Train yourself by using the spark of wisdom that has been implanted in you. Once you try with all your might, the Lord’s grace will be there to help you forward! When the sun rises, not all lotuses in the lake bloom; only the grown buds open their petals. The others await their time. It is the same with people. Differences do exist because of unripeness, though all fruits have to ripen and fall someday.
Langkah pertama dalam disiplin spiritual adalah membersihkan perkataan. Berbicaralah dengan baik tanpa amarah. Jangan membanggakan pengetahuan atau pencapaianmu. Jadilah rendah hati, dan berhasrat untuk melayani. Jagalah perkataanmu. Jalankan keheningan. Hal itu akan menyelamatkanmu dari perdebatan, pikiran malas, dan perpecahan. Lagi, jalankan sikap suka cita ketika yang lain berbahagia dan bersedih ketika yang lain di sekitarmu menderita. Biarkan hatimu menjadi lebih bersimpati. Suka dan duka cita harus diterjemahkan ke dalam bentuk pelayanan; dan tidak hanya sebatas perasaan saja! Latihlah dirimu dengan menggunakan percikan kebijaksanaan yang telah dianugerahkan kepadamu. Sekali engkau mencoba dengan seluruh kemampuanmu, karunia Tuhan akan ada untuk membantumu melangkah maju! Ketika matahari terbit, tidak semua bunga teratai di danau mekar; hanya tunas yang dewasa yang membuka kelopaknya. Sedangkan tunas yang lain menunggu waktu mereka. Hal ini sama dengan manusia. Perbedaan ada karena ketidakmatangan, walaupun semua buah harus matang dan jatuh pada suatu hari nanti. - Divine Discourse, Apr 23, 1961
-BABA
No comments:
Post a Comment