Life is like a train journey. Young children have a long way to go; but elders have to alight from the train pretty soon. You must learn to make your journey comfortable and happy. Do not carry heavy unwanted luggage with you. That will make your journey miserable. Anger, hatred, envy, jealousy, etc. are the heavy luggage I asked you to avoid taking with you on this journey. Do not indulge in fault-finding and in picking quarrels with others. Don't desire to have the best things for yourselves only. Share with others around you the good things you are given. I must give some advice to the elders and the parents who are here in large numbers. Do not set bad examples for these children to follow. If you are truthful, just, maintain calmness even when provoked and full of love in all your dealings with others, children too will grow up in satya (truth), dharma (righteousness), shanti (peace) and prema (love).
Hidup adalah seperti perjalanan kereta api. Anak-anak muda memiliki perjalanan jauh yang harus ditempuh; namun yang sudah tua harus turun dari kereta api segera. Engkau harus belajar untuk membuat perjalananmu nyaman dan menyenangkan. Jangan membawa barang bawaan berat yang tidak perlu bersamamu. Hal ini akan membuat perjalananmu menjadi menyedihkan. Kemarahan, kebencian, iri hati, kecemburuan, dsb adalah barang-barang bawaan yang berat yang Aku minta engkau tidak membawanya dalam perjalananmu. Jangan terlibat dalam mencari kesalahan dan bertengkar dengan yang lainnya. Jangan memiliki keinginan untuk mendapatkan hal yang terbaik hanya untuk dirimu sendiri saja. Bagi dengan yang lain di sekitarmu hal baik yang engkau terima. Aku harus memberikan beberapa nasihat kepada orang tua dan orang yang lebih tua yang ada di sini dalam jumlah banyak. Jangan memberikan contoh yang tidak baik kepada anak-anak untuk diikuti. Jika engkau jujur, cukup pertahankan ketenangan bahkan ketika terprovokasi dan penuh kasih dalam semua urusanmu dengan orang lain, anak-anak juga akan tumbuh dalam satya (kebenaran), dharma (kebajikan), shanti (kedamaian), dan prema (cinta kasih). (Divine Discourse, Jan 06, 1975)
-BABA
No comments:
Post a Comment