Chandramathi was a woman of sterling character. She always followed her husband, Harishchandra. When they were passing through difficulties, she infused courage in him saying, “Oh king, you are highly intelligent and educated. You should never give scope to weakness and waver from your chosen path. We are swimming in the ocean of truth. We should not give up our resolve till we reach the shores.” In this manner, women of those days would encourage their husbands to follow the path of truth. Sita did not shed tears even in extremely trying circumstances. Though surrounded by demons, she was never afraid of them. She spent her time in the contemplation of Lord Rama, and thus set an ideal. The same can be said of Damayanti. She was one of virtues. With her strong determination, she helped her husband regain his kingdom. In this manner, women of those days earned a name for themselves with their sterling character and ideal motherhood. Today’s women should make them role models.
Chandramathi adalah seorang wanita dengan karakter yang luhur. Dia selalu mengikuti suaminya yaitu Harishchandra. Ketika mereka melewati masa-masa sulit, Chandramathi menyuntikkan keberanian kepada Harischandra dengan berkata, “Oh raja, engkau adalah benar-benar cerdas dan terpelajar. Engkau seharusnya tidak pernah memberikan ruang bagi kelemahan dan kebimbangan dari jalan yang engkau pilih. Kita sedang berenang dalam lautan kebenaran. Kita seharusnya tidak melepaskan ketetapan hati kita sampai kita mencapai pantai.” Dalam hal ini, wanita pada waktu itu akan menguatkan suami mereka untuk mengikuti jalan kebenaran. Sita tidak meneteskan air mata bahkan dalam keadaan yang paling sulit sekalipun. Walaupun dikelilingi oleh para raksasa, Sita tidak pernah merasa takut pada mereka. Sita menghabiskan waktunya dalam perenungan pada Sri Rama, dan kemudian menentukan sebuah ideal. Hal yang sama dapat kita lihat pada Damayanti. Damayanti adalah seseorang yang mulia. Dengan keteguhan hatinya yang kuat, dia membantu suaminya untuk mendapatkan kembali kerajaannya. Dalam hal ini, para wanita pada waktu itu mendapatkan nama baik karena karakter yang mulia dan keibuan yang ideal. Wanita pada hari ini seharusnya menjadikan wanita-wanita ini sebagai teladan mereka. - Divine Discourse, Nov 19, 2002
-BABA
No comments:
Post a Comment