Man (manava) is called so, because he has the skill to do manana - inner meditation on the meaning and significance of what one has heard. But you have not yet emerged out of the stage of Shravanam (listening)! All the joy you crave for is in you. But like a man who has vast riches in the iron chest, yet who has no idea where the key is, you suffer. Hear properly the instructions, dwell upon them in the silence of meditation, practise what has been made clear therein; then, you can secure the key, open the chest and be rich in joy. All have Love in them, in some form or other, towards some one or other or towards their work or goal. That Love is God, a spark of the God in them. They have Ananda (bliss), however small or temporary. That is another spark of the Divine. They have inner peace, detachment, discrimination, sympathy, and the spirit of service. These are Divine in the mirror of their minds.
Manusia (manava) dipanggil demikian karena memiliki keahlian untuk melakukan manana – meditasi di dalam diri pada makna dan arti dari apa yang seseorang dengarkan. Namun engkau belum keluar dari tahap Shravanam (mendengarkan)! Semua suka cita yang engkau inginkan adalah ada di dalam dirimu. Namun seperti seseorang yang memiliki kekayaan yang begitu besar di dalam peti besi, namun dia tidak menemukan dimana kunci peti besi tersebut, akhirnya engkau menderita. Dengarkanlah ajaran dengan benar, renungkanlah di dalam kedalaman meditasi, praktikkan apa yang telah dijelaskan di dalamnya; kemudian, engkau dapat menyimpan kunci itu dan membuka peti serta kaya akan suka cita. Semuanya memiliki kasih di dalam diri mereka, ada dalam satu bentuk atau bentuk yang lainnya, kepada seseorang atau yang lainnya atau kepada tujuan dari kerja mereka. Kasih itu adalah Tuhan, sebuah percikan Tuhan di dalam diri mereka. Mereka memiliki Ananda (kebahagiaan), betapapun kecil atau bersifat sementara. Itu adalah percikan lain dari Tuhan. Mereka memiliki kedamaian batin, tanpa keterikatan, kemampuan membedakan, simpati, dan semangat pelayanan. Semua ini adalah Tuhan dalam cermin pikiran mereka! (Divine Discourse, Shivaratri day, 1969)
-BABA
No comments:
Post a Comment