Sadhana (spiritual efforts) must make you calm, unruffled, poised, and balanced. Make the mind as cool and comforting as moonlight, for the Moon is the Deity holding sway over the mind. Be calm in speech, and in your response to malice, cavilling and praise. You complain that others are disturbing your equanimity; but you do not know that though your tongue does not speak, your thoughts can unsettle the equanimity of those around you. Detachment, Faith and Love - these are the pillars on which peace rests. Of these, faith is crucial. For without it, all Sadhana is an empty rite. Detachment alone can make Sadhana effective, and love leads one quickly to God. Faith feeds the agony of separation from God, detachment canalises it along the path of God and Love lights the way. God will grant you what you need and deserve; there is no need to ask and no reason to grumble, be content. Nothing can happen against His will!
Sadhana (latihan spiritual) harus membuatmu menjadi tenang, tidak tergoyahkan, dan seimbang. Buatlah pikiran sejuk dan senyaman cahaya bulan, karena Bulan adalah Dewa yang menguasai pikiran. Jadilah tenang dalam berbicara, dan dalam memberikan responmu pada kebencian, keluhan, dan pujian. Engkau mengeluh bahwa orang lain sedang mengganggu ketenanganmu; namun engkau tidak mengetahui bahwa walaupun lidahmu tidak berbicara, pikiranmu dapat mengganggu ketenangan orang-orang yang ada di sekitarmu. Tanpa keterikatan, keyakinan, dan kasih – ketiga ini adalah pilar dimana kedamaian bersandar. Dari ketiga pilar ini, keyakinan adalah yang paling krusial. Karena tanpa keyakinan, semua bentuk Sadhana adalah sebuah ritual kosong. Hanya dengan tanpa keterikatan yang membuat Sadhana menjadi efektif, dan hanya kasih yang menuntun seseorang dengan cepat menuju Tuhan. Keyakinan mendorong penderitaan akan keterpisahan dari Tuhan, tanpa keterikatan mengarahkannya pada jalan Tuhan dan kasih menerangi jalan itu. Tuhan akan memberkatimu dengan apa yang pantas dan apa yang engkau butuhkan; tidak perlu untuk meminta dan tidak ada alasan untuk mengomel, bersyukurlah. Tidak ada yang dapat terjadi tanpa kehendak-Nya! (Divine Discourse, Jan 13, 1969)
-BABA
No comments:
Post a Comment