Sat is the Existence Principle, the ‘IS’ that is the basic truth of the Universe. Align with the Truth, the Sat in you, the Satya (Reality) on which the Mitya (false) is imposed by minds that do not see light. By dwelling in that Sat, the flame is lit, light dawns, darkness flees and the Jnana Bhaskara (Sun of Realisation) rises. When there is hard rock below, you have to bore deeper for tapping the underground pure water. Softer the subterranean soil, quicker the success. Make your heart soft; then success is quick in sadhana. Talk soft, talk sweet, talk only of God - that is the process of softening the subsoil. Develop compassion, sympathy; engage in service, understand the agony of poverty, disease, distress and despair; share both tears and cheers with others. That is the way to soften the heart and help sadhana to succeed!
Sat adalah prinsip dari keberadaan, ‘Sat’ adalah kebenaran mendasar dari Alam semesta. Selaras dengan Kebenaran, Sat di dalam dirimu, Satya (Kenyataan yang sejati) dimana Mitya (kepalsuan) dipaksakan oleh pikiran yang tidak melihat cahaya. Dengan berdiam di dalam Sat itu, pelita itu dinyalakan, terang fajar, kegelapan lenyap, dan Jnana Bhaskara (Matahari kesadaran) mulai terbit. Ketika ada batuan keras di bawah, maka engkau harus mengebor lebih dalam untuk bisa mendapatkan air tanah yang murni. Lebih lembut tanah yang ada di bawah tanah, maka semakin cepat keberhasilan didapatkan. Buatlah hatimu menjadi lembut; kemudian keberhasilan akan cepat dalam sadhana. Berbicaralah dengan lembut, berbicara dengan baik, bicaralah hanya tentang Tuhan – itu adalah proses melembutkan lapisan tanah. Kembangkan welas asih, simpati; terlibat dalam pelayanan, memahami penderitaan dari kemiskinan, penyakit, kesusahan, dan rasa putus asa; berbagilah duka dan suka cita dengan yang lainnya. Itu adalah jalan untuk melembutkan hati dan membantu sadhana menjadi berhasil! (Divine Discourse, May 10, 1969)
-BABA
No comments:
Post a Comment