Not only in India but in several parts of the world, people are getting interested in the knowledge and practice of yoga. Though there are many schools of yoga, the most significant is Patanjali Yoga. Patanjali defines yoga as the regulation and control of the tendencies of the mind. Without controlling the senses, we cannot attain happiness in any walk of life or in any endeavour. If we just let go of our senses in a wild fashion, the result will be sorrow and joy. Today people are not paying proper attention to the control of their senses. Some people are under the misapprehension that they miss the very essence of life if they control their senses and deny themselves the pleasures of the senses. This is a mistaken idea. We should not think that we are restraining the senses from performing their functions. The real significance of this process is that we are directing and regulating them along the proper channels. Then we shall be able to enjoy the real delight of the mind and real pleasure of the spirit!
Tidak hanya di India namun di beberapa bagian belahan dunia, manusia semakin tertarik dalam pengetahuan dan praktik yoga. Walaupun ada banyak sekolah yoga, yang paling berarti adalah Patanjali Yoga. Patanjali memaknai yoga sebagai pengaturan dan pengendalian kecenderungan dari pikiran. Tanpa mengendalikan indera, kita tidak bisa mencapai kebahagiaan dalam jalan hidup apapun atau dalam usaha apapun. Jika kita hanya melepaskan indera kita secara liar, hasilnya adalah kesedihan dan kesenangan. Hari ini manusia tidak memberikan perhatian yang tepat pada pengendalian indera mereka. Beberapa orang ada dibawah kesalahpahaman bahwa mereka kehilangan esensi kehidupan jika mereka mengendalikan indera mereka dan meniadakan diri mereka dari kesenangan indera. Ini adalah sebuah gagasan yang salah. Kita seharusnya tidak berpikir bahwa kita sedang menahan indera dalam menjalankan fungsinya. Makna yang sesungguhnya dalam proses ini adalah kita sedang mengarahkan dan mengaturnya di sepanjang jalur yang tepat. Kemudian kita akan mampu untuk menikmati kegembiraan sejati dari pikiran dan jiwa! (Ch 17, Summer Showers in Brindavan, 1972)
-BABA