Bliss has to be sought not through accumulation of material wealth, but through sacrifice and promotion of the welfare of one's fellow beings. Thyaga (sacrifice) is recommended by the Vedas as the only path to immortality. Give in plenty, give gladly, and with gratitude to God. Selfishness is the canker that destroys charity. Though one is aware that a certain act is wrong, selfishness does not allow him to desist. But, this weakness can be overcome by steady determination. Share with others the knowledge and skills you have earned, the ideas and ideals you have benefited from and the joy you have won by discipline and dedication. Sharing will not diminish them or devalue them. On the other hand, they will shine with added splendour.
Bliss tidak bisa diperoleh melalui akumulasi harta kekayaan, tetapi hanya melalui pengorbanan dan upaya ikut meningkatkan taraf kesejahteraan sesama manusia. Kitab-kitab suci Veda merekomendasikan praktek Thyaga (pengorbanan) sebagai satu-satunya jalan untuk menuju immortality. Berilah secara tulus dan penuh ungkapan syukur kepada-Nya. Selfishness (sikap picik/congkak) adalah bagaikan benalu/hama yang menghancurkan sikap kedermawanan. Walaupun engkau mengetahui bahwa terdapat suatu tindakan yang kurang benar, namun sikap congkak tidak mengizinkanmu untuk menolaknya. Kelemahan seperti ini sebenarnya bisa diatasi dengan kebulatan tekad. Berbagilah dengan sesamamu pengetahuan dan ketrampilan yang telah engkau peroleh, demikian pula idealisme dan kebahagiaan yang telah engkau dapatkan melalui praktek disiplin dan dedikatif. Bila engkau melakukannya, maka engkau tiada kekurangan apapun juga, bahkan justru sebaliknya, kecemerlanganmu akan semakin bertambah bersinar.
Bliss tidak bisa diperoleh melalui akumulasi harta kekayaan, tetapi hanya melalui pengorbanan dan upaya ikut meningkatkan taraf kesejahteraan sesama manusia. Kitab-kitab suci Veda merekomendasikan praktek Thyaga (pengorbanan) sebagai satu-satunya jalan untuk menuju immortality. Berilah secara tulus dan penuh ungkapan syukur kepada-Nya. Selfishness (sikap picik/congkak) adalah bagaikan benalu/hama yang menghancurkan sikap kedermawanan. Walaupun engkau mengetahui bahwa terdapat suatu tindakan yang kurang benar, namun sikap congkak tidak mengizinkanmu untuk menolaknya. Kelemahan seperti ini sebenarnya bisa diatasi dengan kebulatan tekad. Berbagilah dengan sesamamu pengetahuan dan ketrampilan yang telah engkau peroleh, demikian pula idealisme dan kebahagiaan yang telah engkau dapatkan melalui praktek disiplin dan dedikatif. Bila engkau melakukannya, maka engkau tiada kekurangan apapun juga, bahkan justru sebaliknya, kecemerlanganmu akan semakin bertambah bersinar.
-BABA
No comments:
Post a Comment