Manava (man) is the very embodiment of divinity. ‘Ma’—not, ‘Nava’—new, i.e., man is not new. He is Purathana (ancient) and Sanathana (eternal). Man has been in existence for countless number of years. Every second of life is new. Thus, there is no particular sanctity about the beginning or ending of a year. The time or date is not the cause of your happiness or misery. Your own Karma (actions) in the past is the cause of both your happiness and misery. As is the seed, so are the plant and fruit; they cannot be different. Do not waste your mental energy in speculations of this or that happening.
Manava (manusia) adalah perwujudan divinity. 'Ma' artinya 'tidak' dan 'Nava' artinya 'baru', jadi Manava mempunyai arti bahwa manusia bukanlah sesuatu yang baru. Manusia adalah Purathana (ancient/kuno) dan Sanathana (abadi). Manusia sudah eksis untuk selama waktu yang tak terhingga. Setiap momen/detik kehidupan adalah momen yang baru. Oleh sebab itu, sebenarnya tidak ada sesuatu yang spesial di awal maupun di akhir tahun. Waktu ataupun tanggal tertentu bukanlah faktor penyebab dari kebahagiaan maupun kesedihanmu. Yang bertanggung jawab adalah justru karena Karma (perbuatanmu di masa yang lampau). Sebagaimana halnya benih yang engkau tanamkan, maka demikian pula tanaman dan buah yang akan engkau peroleh; ketiga-tiganya tidak mungkin berbeda satu sama lainnya. Oleh sebab itu, janganlah engkau membuang-buang energi batinmu hanya untuk berspekulasi tentang hal-hal yang akan terjadi (di tahun yang baru ini).
Manava (manusia) adalah perwujudan divinity. 'Ma' artinya 'tidak' dan 'Nava' artinya 'baru', jadi Manava mempunyai arti bahwa manusia bukanlah sesuatu yang baru. Manusia adalah Purathana (ancient/kuno) dan Sanathana (abadi). Manusia sudah eksis untuk selama waktu yang tak terhingga. Setiap momen/detik kehidupan adalah momen yang baru. Oleh sebab itu, sebenarnya tidak ada sesuatu yang spesial di awal maupun di akhir tahun. Waktu ataupun tanggal tertentu bukanlah faktor penyebab dari kebahagiaan maupun kesedihanmu. Yang bertanggung jawab adalah justru karena Karma (perbuatanmu di masa yang lampau). Sebagaimana halnya benih yang engkau tanamkan, maka demikian pula tanaman dan buah yang akan engkau peroleh; ketiga-tiganya tidak mungkin berbeda satu sama lainnya. Oleh sebab itu, janganlah engkau membuang-buang energi batinmu hanya untuk berspekulasi tentang hal-hal yang akan terjadi (di tahun yang baru ini).
-BABA
No comments:
Post a Comment