The word 'Vairagya' literally means that which is opposed to Raga (attachment). Vairagya does not mean that you should give up everything and retire in to a forest. Vairagya really means you should stay where you are, in whatever station of life you are in, and understand the subtle nature of things, while giving up worldly desires. It means that by using discrimination you should know what to accept and what to reject. You should strive to recognise the divinity in every object you see and enjoy it. Vairagya is not merely giving up things. It consists in enjoying, without attachment, things which were previously enjoyed with attachment. That is real Vairagya. That is the mark of a true human being.
Kata ‘Vairagya’ secara harfiah berarti yang berlawanan dengan Raga (keterikatan). Vairagya tidak berarti bahwa engkau seharusnya memberikan segalanya dan menjadi pertapa di dalam hutan. Vairagya sesungguhnya berarti bahwa engkau seharusnya sadar dimanapun engkau berada, dalam lingkungan apapun engkau hidup, dan memahami sifat nyata dari benda-benda, serta menyerahkan keinginan-keinginan duniawi. Hal ini berarti bahwa dengan menggunakan diskriminasi (kemampuan membedakan) engkau seharusnya mengetahui apa yang harus diterima dan apa yang harus di tolak. Engkau seharusnya berusaha untuk mengenali keilahian dalam setiap objek yang engkau temui dan dalam setiap objek yang engkau nikmati. Vairagya tidaklah semata-mata menyerahkan segalanya. Vairagya adalah menikmati tanpa keterikatan, hal-hal yang sebelumnya dinikmati dengan keterikatan. Inilah Vairagya yang sebenarnya. Ini adalah tanda manusia sejati.
-BABA
No comments:
Post a Comment