In rendering service, one should have no thought of one’s self. One should only consider how well one can render the service as an offering to the Divine. One should note the difference between Karma (action) and Karma Yoga (action as spiritual discipline). Ordinary activity is motivated by self interest or the desire to achieve some objective. In Karma Yoga, the action is desireless. Ordinary Karma is the cause of birth, death and rebirth, whereas Karma Yoga leads to freedom from birth. You should regard all service as a form of Karma Yoga – rendering service without any expectation of reward, and without even the feeling that one is ‘serving’ others. Any service done to anyone is actually service to the Divine.
Dalam memberikan pelayanan, seseorang seharusnya tidak memikirkan dirinya sendiri. Seseorang seharusnya hanya memikirkan seberapa banyak seseorang dapat memberikan pelayanan sebagai persembahan kepada Tuhan. Seseorang seharusnya memperhatikan perbedaan antara Karma (tindakan) dan Karma Yoga (tindakan sebagai disiplin rohani). Aktivitas yang dimotivasi oleh kepentingan diri sendiri atau keinginan untuk mencapai suatu tujuan. Dalam Karma Yoga, perbuatan yang dilakukan adalah tanpa keinginan atau tidak mengharapkan imbalan apapun. Karma merupakan penyebab kelahiran, kematian, dan kelahiran kembali, sebaliknya Karma Yoga membebaskan diri dari kelahiran kembali. Engkau seharusnya menganggap semua pelayanan sebagai bentuk dari Karma Yoga – memberikan pelayanan tanpa mengharapkan imbalan apapun, dan tanpa merasakan bahwa seseorang melayani orang lain. Pelayanan apapun yang dilakukan kepada siapapun sebenarnya merupakan pelayanan kepada Tuhan.
-BABA
No comments:
Post a Comment