Man forgets his true nature because of attachment and egoism. Man should develop unwavering faith in God. Faith should be like your life-breath, which goes on at all times without respite. Breathing goes on irrespective of whatever work you may be doing and whatever be the state of your mind. Likewise, in all situations and at all times, your faith in God should never leave you. It should not change according to whether your desires are fulfilled or not. Like your life breath, your faith should remain steady, through joy and sorrow, loss and gain, pain and pleasure. Treat whatever happens as good for you. Develop that sense of fortitude.
Manusia melupakan sifat sejatinya karena kemelekatan dan egoismenya. Manusia seharusnya mengembangkan keyakinan yang tak tergoyahkan pada Tuhan. Keyakinan seharusnya seperti nafas kehidupan, yang berlangsung sepanjang waktu tanpa henti. Bernafas berlangsung terus tanpa tergantung dengan pekerjaan apapun yang engkau lakukan atau apapun keadaan pikiranmu. Demikian juga, dalam segala situasi dan setiap saat, keyakinanmu pada Tuhan seharusnya tidak pernah meninggalkanmu. Hal tersebut seharusnya tidak boleh berubah, apakah keinginanmu terpenuhi atau tidak. Seperti nafas kehidupanmu, keyakinanmu harus tetap stabil, melalui suka dan duka, kehilangan dan keberuntungan, penderitaan dan kesenangan. Perlakukanlah apa pun yang terjadi yang terbaik untukmu. Kembangkanlah ketabahan hati.
-BABA
No comments:
Post a Comment