When you learn to ride a bicycle, you do not get the skill of balancing immediately. You push the cycle along to a safe and open ground, hop and skip, leaning now and then on one side and another, and make many an attempt to get the balance. Once you get the skill, you never even think or worry about balancing. You automatically make the necessary adjustments. You can now ride through narrow streets and lanes, and even through crowded alleys – you no longer need the large, safe, open ground! So too, practice alone will equip you with deep concentration, that will sustain you even in your most difficult situation. Hence, do not get discouraged that you are not able to concentrate on prayer or meditation for long. It is just the start!
Ketika engkau belajar naik sepeda, engkau tidak dengan segera mendapatkan keterampilan keseimbangan. Engkau mendorong sepeda di sepanjang tanah lapang yang aman, melompat naik turun, miring di satu sisi dan kemudian di sisi yang lainnya, dan membuat berbagai upaya untuk mendapatkan keseimbangan. Setelah engkau mendapatkan keterampilan tersebut, engkau bahkan tidak pernah berpikir atau khawatir tentang keseimbangan. Secara otomatis engkau melakukan penyesuaian yang diperlukan. Sekarang engkau bisa mengendarai sepeda di jalan-jalan yang sempit dan bahkan di gang yang sangat sempit - engkau tidak lagi membutuhkan tanah lapang yang luas dan aman! Demikian juga, hanya praktik spiritual yang akan membekalimu dengan konsentrasi yang mendalam, yang akan mendukungmu bahkan dalam situasi yang paling sulit sekalipun. Oleh karena itu, janganlah berkecil hati jika engkau tidak dapat berkonsentrasi dalam waktu yang lama saat engkau berdoa atau bermeditasi. Ini hanyalah suatu permulaan!
-BABA
Sunday, March 17, 2013
Thought for the day - 17th March 2013 (Sunday)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment