The
Kauravas had all the instruments for victory – wealth, tonnes of arms,
allies and fanatic hatred for their enemies. However they were
destroyed, for they never paid heed to the nobler values of
Righteousness. They did not equip themselves with the Grace of God,
which is reserved in abundance for those who walk the path of humility
and peace. Nor did they accept the Divine as their charioteer – they put
their faith in lesser things! What is truly required for victory is not
mere collection of resources but faith and steadiness. The gale helps
to toughen the trunk of the tree. So too calamities must deepen your
courage, enlarge your faith and intensify your spiritual practices. In
fair weather, a care-free attitude is pardonable. But in inclement
weather, every precaution is of great value.
Para
Korawa memiliki semua instrumen untuk kemenangan - kekayaan, berton-ton
senjata, sekutu, dan kebencian fanatik untuk musuh-musuh mereka. Namun
mereka dihancurkan, karena mereka tidak pernah mengindahkan nilai-nilai
mulia dari Kebenaran. Mereka tidak membekali dirinya dengan Berkat
Tuhan, yang disediakan dalam kelimpahan bagi mereka yang berjalan di
jalan kerendahan hati dan kedamaian. Merekapun tidak menerima Sang Ilahi
sebagai kusir mereka - mereka menempatkan keyakinannya dalam hal-hal
kecil! Apa yang benar-benar diperlukan untuk kemenangan bukanlah sekedar
kumpulan sumber daya, tetapi keyakinan dan kemantapan. Angin ribut
membantu untuk menguatkan batang pohon. Demikian juga bencana yang
dihadapi harus memperdalam keberanianmu, memperbesar keyakinan, dan
mengintensifkan praktik spiritualmu. Dalam cuaca yang baik, sikap tiada
memikirkan dapat diterima, tetapi dalam cuaca yang buruk, setiap
tindakan pencegahan adalah sangat diperlukan dan bernilai besar.
-BABA
No comments:
Post a Comment