Wednesday, April 20, 2016

Thought for the Day - 20th April 2016 (Wednesday)

Consider each brother, sister, comrade, companion, and collaborator of Rama as an example of a person saturated with Righteousness (dharma). In Ramayana, Dasaratha is the representative of the merely physical, with the ten senses. The three qualities (gunas) — serenity, activity, and ignorance (satva, rajas, tamas), are the three queens. The four goals of life, the purusharthas — righteousness, wealth, fulfilment of desires, and liberation are the four sons. Lakshmana is the intellect; Sugriva is discrimination (viveka); Vali is despair; and Hanuman is the embodiment of courage. The bridge is built over the ocean of delusion. The three Rakshasa chiefs, Ravana, Kumbhakarna, and Vibhishana, are personifications of the active (rajasic), ignorant (tamasic), and pure (sattvic) qualities. Sita is the Awareness of the Universal Divinity (Brahma-jnana), which the individual must acquire and regain while undergoing travails in the crucible of life. Be established in the faith that the Lord (Rama) is the Reality in your daily existence.

Bayangkan bahwa setiap saudara laki-laki dan perempuan, sahabat, rekan, dan teman sejawat dari Rama sebagai sebuah teladan yang diliputi dengan kebajikan (dharma). Dalam Ramayana, Dasaratha adalah hanya bersifat mewakili fisik saja dengan sepuluh indria. Sedangkan tiga sifat (guna) - ketenangan, kegiatan, dan kebodohan (satva, rajas, dan tamas), adalah tiga permaisuri. Empat tujuan hidup yaitu purushartha - kebajikan, kesejahteraan, pemenuhan keinginan, dan kebebasan adalah empat putra. Lakshmana adalah lambang dari kecerdasan; Sugriva adalah lambang kemampuan membedakan (viveka); Vali adalah keputusasaan; dan Hanuman adalah perwujudan dari keberanian. Jembatan dibangun diatas lautan khayalan. Tiga pemimpin Raksasa yaitu, Ravana, Kumbhakarna, dan Vibhishana, adalah perwujudan dari sifat aktif (rajasik), kebodohan (tamasik), dan kesucian (sattvik). Sita adalah kesadaran dari keillahian yang bersifat Universal (Brahma-jnana), yang mana seseorang harus raih dan dapatkan kembali ketika sedang bekerja keras dalam ujian kehidupan. Mantaplah dalam keyakinan bahwa Tuhan (Rama) adalah kenyataan yang sejati di dalam keberadaan hidupmu sehari-hari. (Ramakatha Rasavahini, ‘The Inner Meaning’)

-BABA

No comments: