Today everyone is troubled by worry and anxiety. There is not a moment when you are free from worries. “To be born is a worry, to live on earth is a worry; world is a cause of worry and death too is a reason of worry; entire childhood is a worry and so is old age; life is a worry, failure is a worry; all actions and difficulties cause worry; even happiness too is a mysterious worry”, says a Telugu poem! Body attachment is the primary cause of all anxieties. It is impossible to experience happiness without undergoing difficulties and worries. Pleasure is an interval between two pains. You undertake various activities, of which some are good and some bad. Your thought (sankalpa) is the root cause of this duality. Good thoughts lead to good actions and vice versa. You are the embodiment of resolutions and negations (sankalpas and vikalpas). True spiritual practice lies in controlling your thoughts and aberrations.
Hari ini setiap orang diganggu dengan kecemasan dan kekhawatiran. Tidak ada saat dimana engkau bebas dari rasa cemas. “Lahir adalah kecemasan, hidup di dunia adalah kecemasan; dunia adalah penyebab dari kecemasan, dan kematian juga adalah alasan untuk cemas; seluruh masa anak-anak adalah cemas dan juga masa tua; hidup adalah kecemasan; semua perbuatan dan kesulitan menyebabkan kecemasan; bahkan kesenangan juga adalah kecemasan yang misterius”, disebutkan dalam puisi Telugu! Keterikatan pada tubuh adalah penyebab utama dari semua kecemasan. Adalah tidak mungkin untuk mengalami kebahagiaan tanpa mengalami kesulitan dan kecemasan. Kesenangan adalah sebuah interval diantara dua penderitaaan. Engkau melakukan berbagai jenis kegiatan yang mana beberapa adalah baik dan beberapa adalah buruk. Pikiranmu (sankalpa) adalah akar penyebab dari dualitas ini. Pikiran yang baik menuntun pada perbuatan yang baik dan juga sebaliknya. Engkau adalah perwujudan dari keputusan dan penyangkalan (sankalpas dan vikalpas). Latihan spiritual yang sesungguhnya ada dalam pengendalian pikiran dan sikap/tindakan yang berlainan. [Divine Discourse, Sep 10, 2002]
-BABA
No comments:
Post a Comment