The food we eat determines the smell of the belch that follows. The taste of bread that we prepare depends on the kind of flour we use. If you sow seeds in an infertile land, they will not sprout and yield a rich harvest. So also in a person who has dull or evil (rajasic) qualities in their heart, virtuous and pious qualities like worshipping the Lord or compassion cannot flourish. It is therefore necessary for a person to do such things through which the field of their heart can be purified and cleansed. Therefore take courage and move forward on the noble path in the journey of life. The kind of work we engage in will determine the kind of fruits that we get. Hence Lord Krishna has taught in the Gita that the purity of work (karma) is extremely important. Remember God never teaches or does something which does not have deeper spiritual meaning for our well-being.
Makanan yang kita makan menentukan bau dari sendawa dari mulut kita. Rasa dari roti yang kita persiapkan tergantung dari jenis tepung yang kita gunakan. Jika engkau menaburkan benih pada tanah yang tandus, maka benih tersebut tidak akan tumbuh dan tidak menghasilkan panen yang banyak. Begitu juga pada seseorang yang memiliki sifat bodoh atau jahat (rajasik) di dalam hati mereka, maka sifat baik dan mulia seperti memuja Tuhan atau welas asih tidak akan dapat tumbuh. Maka dari itu perlu bagi seseorang untuk melakukan hal itu dimana ladang hati mereka dapat dimurnikan dan dibersihkan. Maka dari itu ambilah keberanian dan bergeraklah maju pada jalan yang mulia dalam perjalanan hidupmu. Jenis pekerjaan yang kita jalankan akan menentukan jenis hasil yang akan kita dapatkan. Oleh karena itu Sri Krishna telah mengajarkan dalam Gita bahwa kesucian kerja (karma) adalah sangat penting. Ingatlah Tuhan tidak pernah mengajarkan atau melakukan sesuatu yang tidak memiliki makna spiritual yang lebih dalam bagi kesejahteraan kita. (Summer Roses on Blue Mountains 1976, Ch 10)
-BABA
No comments:
Post a Comment