If we develop compassion and goodness (maitri), God will appear to be close to us. Whether we are in pain or pleasure, in sorrow or trouble, at all times we must develop our heart in such a way that we are able to receive Paramatma’s Prema (God’s love). On the other hand, if we entertain evil qualities like wanting to commit sin, or listen to things which one should not listen to, or hurt and harm others, then justice, goodness and honesty will never remain anywhere near us. Therefore, you must develop sacred qualities. The Pandavas were such noble people, that is why by right they enjoyed the proximity of the Lord. For the Pandavas, Krishna was the life-giving breath, and to Krishna, His body was the Pandavas. For the Pandavas, there was not a single moment when Krishna was not present. Whatever they saw or did, it was only by the prompting and the strength they received from Krishna.
Jika kita mengembangkan welas asih dan kebaikan (maitri), Tuhan akan kelihatan dekat dengan kita. Apakah kita dalam sakit atau senang, dalam penderitaan atau masalah, sepanjang waktu kita harus mengembangkan hati kita seperti itu sehingga kita mampu menerima kasih Tuhan (Paramatma Prema). Sebaliknya, jika kita mempunyai sifat yang jahat seperti ingin melakukan dosa atau mendengarkan sesuatu yang seharusnya tidak kita dengarkan, atau menyakiti yang lainnya, kemudian keadilan, kebaikan dan kejujuran tidak akan pernah dekat dengan kita. Maka dari itu, engkau harus mengembangkan sifat yang suci. Para Pandava adalah orang-orang yang mulia, itulah sebabnya mendapatkan kedekatan dengan Tuhan. Bagi para Pandawa, Sri Krishna adalah pemberi nafas kehidupan, dan bagi Krishna tubuh Beliau adalah para Pandawa. Bagi para Pandawa, tidak ada setiap moment dimana Krishna tidak hadir. Apapun yang mereka lihat dan lakukan, itu hanya dorongan dan kekuatan yang mereka dapatkan dari Krishna. (Summer Roses on Blue Mountains 1976, Ch 12)
-BABA
No comments:
Post a Comment