Saturday, September 3, 2016

Thought for the Day - 2nd September 2016 (Friday)

So long as a person is immersed in body attachment, all types of hardships and misery will haunt. Body attachment is the root cause of thoughts (sankalpas). Hence Lord Krishna exhorted people to give up body attachment. The key derivation from this statement is that every being should experience unity in diversity. Without an individual (vyashti), there cannot be a society (samashti). Without a society, there is no creation (srishti). So all these are connected, and we must first clearly recognise the role of an individual (vyashti). Only then can we understand the principle of samashti, which will in turn lead to the understanding of srishti. One who understands srishti becomes one with paramesthi (God). Vyashti symbolises the individual whereas Samashti stands for God. So long as vyashti identifies themselves with the body, they lead a very ordinary life. Shed the body attachment, then you will find that the individual soul is indeed one with the Cosmic Spirit.


Selama seseorang tenggelam dalam keterikatan pada badan jasmani, maka semua jenis kesulitan dan penderitaan akan tetap menghantui. Keterikatan pada badan jasmani adalah akar penyebab dari pikiran (sankalpa). Oleh karena itu Sri Krishna mendesak orang-orang untuk melepaskan keterikatan. Kunci asal mula dari pernyataan ini adalah bahwa setiap dari kita harus mengalami kesatuan dalam keanekaragaman. Tanpa adanya individu (vyashti), maka tidak bisa ada yang namanya masyarakat (samashti). Tanpa adanya masyarakat, maka tidak ada yang namanya ciptaan (srishti). Jadi semuanya ini saling terhubung dan kita pertama harus dengan jelas menyadari peran dari individu (vyashti). Hanya kemudian kita memahami prinsip dari samashti, yang mana akan menuntun kita memahami srishti. Seseorang yang mengerti srishti menjadi satu dengan (Tuhan). Vyashti melambangkan individu sedangkan Samashti melambangkan Tuhan. Selama vyashti menganggap diri mereka dengan tubuh, mereka hanya menjalani hidup biasa saja. Lepaskan keterikatan pada badan, kemudian engkau akan menemukan bahwa jiwa individu sejatinya adalah satu dengan kekuatan kosmik. (Divine Discourse, Sep 10, 2002)

-BABA

No comments: