You want to study well, pass and get a first-class. After that you want to get a good position, get married and lead a happy family life. And then you desire for children, and want that they be intelligent and do well in life. There is no limit for such desires. The most important reason for bondage is giving too much freedom to the mind. For example, when an animal is tethered to a post, it will not be able to go to another place and spoil it. It will not be able to show anger or violence or do harm to any person. But if it is untied and let loose, it can roam over various fields, destroy the crops and cause loss and harm to others. For the mischief it does, it gets beaten. Similarly, the mind must be bound by certain regulations and limits. As long as one lives within certain limits and disciplines, as well as particular rules and regulations, one will be able to maintain a good name and lead a happy and useful life.
Engkau ingin belajar dengan baik, lulus dan mendapat peringkat pertama. Setelah engkau mendapat posisi yang yang baik, menikah dan membentuk keluarga yang bahagia. Dan kemudian engkau menginginkan anak, dan engkau ingin anak-anak yang cerdas dan menjalani hidup dengan baik. Tidak ada batas untuk keinginan seperti itu. Alasan yang paling penting untuk perbudakan adalah dengan memberi terlalu banyak kebebasan pada pikiran. Sebagai contoh, ketika seekor binatang ditambatkan pada sebuah tonggak, maka binatang itu tidak akan mampu pergi ke tempat yang lain dan merusaknya. Binatang itu tidak akan mampu memperlihatkan amarahnya atau menyakiti siapapun juga. Namun jika engkau tidak mengikatnya dan melepaskannya, maka binatang itu bisa berlarian di berbagai ladang, menghancurkan panen dan menyebabkan kerugian dan menyakiti yang lainnya. Untuk kenakalan yang dilakukannya, maka binatang itu akan dipukul. Sama halnya, pikiran harus diikat oleh beberapa aturan dan batasan tertentu. Selama seseorang hidup di dalam batasan dan disiplin tertentu, serta aturan dan peraturan tertentu, seseorang akan mampu menjaga nama baik dan menjalani hidup yang bahagia dan berguna. [Divine Discourse, Feb 17, 1985]
-BABA
No comments:
Post a Comment