Lead life in the world as a compulsory duty imposed on you, like you are serving sentence in prison for crimes from previous births. The superintendent assigns various duties — cooking, cleaning, chopping wood, etc. You must do work assigned to the best of your ability, without any expectation of reward. If you behave well, cause no trouble, and do assigned duties without demur, then your sentence may be ended sooner and you would be released with a good conduct certificate. This attitude will help you practice selfless action without expecting rewards (nishkama karma), which is very valuable to curb your senses. When Pandavas were affected by mental anxieties, Dharmaraja prayed to Krishna. Krishna spent time comforting them, and when He was departing, Krishna gave Dharmaraja one line, which he was to remember whenever he was affected by joy or grief. It was: “This will not last (Eppudu undadu).” That is one powerful method by which mental agitations can be calmed.
Jalani hidup di dunia sebagai sebuah kewajiban yang diwajibkan padamu, seperti halnya engkau sedang menjalani hukuman penjara karena kejahatan dari kelahiran-kelahiran sebelumnya. Pengawas penjara memberikan berbagai jenis tugas — memasak, membersihkan, memotong kayu, dsb. Engkau harus melakukan pekerjaan yang diberikan dengan kemampuanmu yang terbaik, tanpa adanya pengharapan atau penghargaan apapun juga. Jika engkau bertingkah laku baik, tidak menyebabkan masalah apapun, dan menjalankan kewajiban tanpa keberatan, kemudian hukumanmu mungkin akan berakhir dengan cepat dan engkau akan dibebaskan dengan sertifikat bertingkah laku baik. Sikap ini akan membantumu menjalankan perbuatan tanpa mengharapkan penghargaan atau imbalan (nishkama karma), yang mana adalah sangat bernilai untuk mengendalikan indriamu. Ketika para Pandava diliputi dengan kecemasan batin, Dharmaraja berdoa kepada Sri Krishna. Krishna menghabiskan waktu untuk menghibur mereka dan ketika Sri Krishna akan pergi, Krishna memberikan Dharmaraja satu baris yang harus diingat kapanpun dia diliputi oleh suka atau duka cita. Bunyi satu baris itu adalah: “Hal ini tidak akan bertahan lama (Eppudu undadu).” Itu adalah satu metode yang sangat ampuh dimana pergolakan batin dalam ditenangkan. (Divine Discourse, Oct 26, 1963)
-BABA
No comments:
Post a Comment