Now your mind flutters about and squats on all and sundry objects in the Universe. It refuses to stay only on one idea - God. Like the fly that sits on fair and foul, and denies itself the pleasure of sitting on a hot cinder, your mind too flees from all thoughts of God. The fly will be destroyed when it sits on fire. Your mind too will be destroyed when it dwells on God. The mind is but a pattern of desire woven with the warp and woof of the same material. When Rama (the Lord) enters the mind, kama (desire) has no place therein. Desire ceases, when God seizes the mind. In fact, since desire is the very stuff of which the mind is made, the mind becomes nonexistent and you are free. This stage is called, mano-nigraha, mano-laya or mano-nashana - the death of the mind, the merging of the mind or the killing of the mind.
Sekarang pikiranmu melayang dengan cepat dan hinggap pada semua serta berbagai jenis objek di alam ini. Pikiran menolak untuk diam hanya pada satu ide saja yaitu Tuhan. Seperti halnya lalat yang hinggap dengan berbagai cara, dan menyangkal dirinya akan kesenangan hinggap di atas bara api yang panas, pikiranmu juga menjauh dari semua pikiran tentang Tuhan. Lalat akan dihancurkan ketika hinggap di atas api. Pikiranmu juga akan dihancurkan ketika selalu memikirkan Tuhan. Pikiran hanyalah pola dari keinginan yang ditenun dengan struktur dasar dari bahan yang sama. Ketika Sri Rama (Tuhan) memasuki pikiran, kama (keinginan) tidak memiliki tempat di sana. Keinginan berhenti ketika Tuhan menguasai pikiran. Sesungguhnya, karena keinginan adalah bahan yang menyusun pikiran, pikiran menjadi kosong, dan engkau menjadi bebas. Tahapan ini disebut dengan, mano-nigraha, mano-laya, atau mano-nashana – kematian dari pikiran, penyatuan pikiran atau membunuh pikiran (Divine Discourse, Sep 26, 1965)
-BABA
No comments:
Post a Comment