Today cynicism and apathy are rampant. Most of you are caught up in meaningless worries, endless desires and unattainable ambitions and have no peace of mind. To everyone groping in the darkness of ignorance, spiritual illumination alone reveals the right path. However learned you may be, whatever position you may occupy, or whatever greatness you may possess, if you lack human values, you are no human being at all. What is humanness? Essentially it means unity in thought, word and deed. Remember, when what you think differs from what you say and do, you cease to be human; you are then becoming a demon. Hence what everyone must first do is to cultivate unity and purity in thought, word and deed. True human qualities can grow only in a heart filled with spiritual aspirations like a seed sown in a fertile soil and not on a piece of rock. To develop these qualities, you must develop compassion and equanimity amidst the vicissitudes of life.
Hari ini sinisme dan sikap masa bodoh merajalela. Kebanyakan darimu terjebak dalam kecemasan yang tidak berarti, keinginan yang tanpa akhir, dan ambisi yang tidak tercapai serta tidak ada kedamaian dalam pikiran. Setiap orang meraba-raba dalam kegelapan kebodohan, maka hanya cahaya spiritual yang mengungkapkan jalan yang benar. Bagaimanapun terpelajarnya dirimu, apapun jabatan yang engkau duduki, atau apapun kehebatan yang engkau miliki, jika engkau kurang dalam nilai-nilai kemanusiaan maka engkau sama sekali bukanlah manusia. Apa itu kemanusiaan? Pada dasarnya ini berarti kesatuan dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan. Ingatlah, ketika apa yang engkau pikirkan berbeda dengan apa yang engkau katakan serta lakukan, engkau berhenti menjadi manusia; engkau menjadi iblis. Oleh karena itu setiap orang pertama harus meningkatkan kesatuan dan kesucian dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan. Kualitas manusia sejati hanya dapat tumbuh dalam hati yang diisi dengan niat-niat spiritual seperti halnya benih yang ditabur di tanah yang subur dan bukan diatas batu cadas. Untuk mengembangkan sifat-sifat ini, engkau harus mengembangkan welas asih dan ketenangan hati diantara perubahan dalam hidup. (Divine Discourse, Mar 24, 1989)
-BABA
No comments:
Post a Comment