Young Prahlada constantly chanted the name of Narayana with faith and love when faced with innumerable hardships. He was pushed from the mountain top and thrown into the sea, trampled upon by huge elephants and bitten by poisonous snakes. But not even once did he give up chanting the name, Narayana. He had total faith that God was within him. Prahlada’s faith and love melted the Lord’s heart, and He rushed to His rescue and manifested Himself. Prahlada stands testimony to the verse of Gita that true devotion lies in being in a state of equanimity during both pleasure and pain. (sukha-duhkhe same kritva labhalabhau jayajayau : remain equipoised in happiness and sorrow, gain and loss, victory and defeat). Such equanimity can be attained only through selfless love - it is the fundamental force. Once you develop selfless love within, you will never hate anybody. Give up your ego and lead your life with love. There is no greater devotion than this.
Prahlada muda secara terus menerus melantunkan nama Narayana dengan keyakinan dan kasih ketika menghadapi kesulitan yang tidak terhitung jumlahnya. Prahlada didorong dari puncak gunung dan dilemparkan ke laut, diinjak-injak oleh gajah yang sangat besar dan dipatuk oleh ular yang berbisa. Namun tidak sekalipun Prahlada berhenti melantunkan nama Tuhan, Narayana. Dia memiliki keyakinan total bahwa Tuhan ada di dalam dirinya. Keyakinan dan kasih dari Prahlada melelehkan hati Tuhan dan Tuhan dengan segera menyelamatkannya dan mewujudkan diri-Nya sendiri. Prahlada memberikan kesaksian pada sloka dalam Gita bahwa bhakti sejati terdapat dalam keadaan tenang di saat senang dan sedih. (Sukha-duhkhe same kritva labhalabhau jayajayau: tetap seimbang dalam kebahagiaan dan penderitaan, keuntungan dan kerugian, kemenangan dan kekalahan). Sikap ketenangan hati itu hanya dapat diperoleh dengan kasih yang tidak mementingkan diri sendiri – ini adalah kekuatan yang fundamental. Sekali engkau mengembangkan kasih yang tanpa mementingkan diri sendiri di dalam diri, engkau tidak akan pernah membenci siapapun juga. Lepaskan egomu dan jalani hidupmu dengan kasih. Tidak ada bhakti yang lebih besar daripada ini. (Divine Discourse, 25-Aug-1999)
-BABA
No comments:
Post a Comment