When some friends, well-wishers or relatives place a gift-article in our hands, we accept it gladly, though it does not please us, because our acceptance pleases them. When the gift pleases us, our reaction is hearty. We treasure it and are filled with it. Know that God too reacts the same way to what man offers Him. If the offering is tainted, He may accept it in order to satisfy the longing of the devotee. But when the offering pleases Him in its purity and sincerity, He welcomes it and His joy translates itself as abundant grace. So you must introspect, discover and decide on the offering that gives Him delight! Offer Him your love and virtues, with purity and sincerity to receive His blessings and Grace in abundance. Education is a process of culture. Plant healthy and potent seeds in the inner field of your heart, and reap a plentiful harvest of the valuable fruit - the virtues.
Ketika beberapa teman, sahabat atau kerabat menaruh sebuah hadiah di tangan kita, kita menerimanya dengan senang hati, walaupun hadiah itu tidak menyenangkan kita, karena penerimaan kita dapat menyenangkan mereka. Ketika hadiah itu menyenangkan kita, reaksi kita menjadi sepenuh hati. Kita menghargainya dan diliputi oleh perasaan itu. Ketahuilah bahwa Tuhan juga memberikan reaksi yang sama terhadap apa yang dipersembahkan manusia kepada-Nya. Jika persembahan itu tercemar, Tuhan mungkin menerimanya untuk memuaskan keinginan bhakta. Namun ketika persembahan itu menyenangkan Tuhan dalam kesucian dan ketulusan, Tuhan menerimanya dan suka cita Tuhan diterjemahkan dalam rahmat yang berlimpah. Jadi engkau harus memeriksa ke dalam diri, menemukan dan memutuskan pada persembahan yang membuat Tuhan menjadi senang! Persembahkan Tuhan cinta kasih dan sifat-sifat baikmu, dengan kesucian dan ketulusan untuk menerima rahmat dan karunia-Nya yang melimpah. Pendidikan adalah sebuah proses kebudayaan. Taburlah benih yang sehat dan bagus di ladang hatimu dan panenlah buah yang sangat berguna yaitu sifat-sifat baik. (Divine Discourse, Dec 05, 1985)
-BABA