Think of a car. A car has some lights. There are bulbs in the lights. Because of the bulb, you get the light. Does the bulb give the light? No! It is the electric power that goes through the bulb and gives light. We also hear the horn. The horn cannot work by itself. The horn gives the sound on the basis of the electric power. The tyres are moving, but they cannot move by themselves. It is the power of the engine that moves the tyres. The body is like a car. The eyes are the bulbs, and our mouth is like the horn. The legs are the tyres, and the mind is the engine. The intellect is the switch. Divine power is the current. Without divine power, the body cannot move. Divine power is the most important thing. The body, mind, senses, and intellect are but instruments.
Coba pikirkan sebuah mobil. Mobil memiliki beberapa lampu. Ada bola lampu dalam cahaya. Karena ada bola lampu maka engkau bisa mendapatkan cahaya. Apakah bola lampu itu yang memberikan cahaya? Tidak sama sekali! Ini disebabkan oleh energi listrik yang masuk ke dalam bola lampu dan memberikan cahaya. Kita juga mendengar bunyi klakson. Klakson tidak dapat berfungsi sendiri. Klakson bisa mengeluarkan suara karena adanya energi listrik. Roda juga bergerak, namun roda tersebut tidak bisa bergerak dengan sendirinya. Karena ada kekuatan dari mesin yang menggerakkan roda. Tubuh adalah seperti sebuah mobil. Mata adalah bola lampu, dan mulut kita adalah seperti klakson. Kaki kita adalah roda, dan pikiran adalah mesinnya. Kecerdasan atau intelek adalah tombol penghidup mesin. Kekuatan Tuhan adalah arusnya. Tanpa kekuatan Tuhan, tubuh tidak bisa bergerak. Kekuatan Tuhan adalah yang paling penting. Tubuh, pikiran, indera, dan intelek hanyalah sarana saja. (Divine Discourse, Jan 1, 1967)
-BABA
No comments:
Post a Comment