Gandhiji dreamt of Rama-rajya; he wanted that people must live like the subjects of Rama in Ayodhya. Dharma must be surging from the heart as the cool energising water of prema and shanti (love and peace). You can learn what exactly Dharma is from the Ramayana. Rama is the very embodiment of Dharma; every word and every deed is resonant with this message. Lakshmana, the brother of Rama, who followed His footsteps throughout his earthly career, is the symbol of the Mind walking on the footprints of Dharma; he never lost his way and triumphed in the lap of victory. The Ramayana is a text-book for Dharma to be lived out in every home, by the father, the mother, the son, the brother, the members of a joint family - both men and women. The brotherhood one has to cultivate is the readiness to give love for love, heart for heart, and life for life!
Gandhiji memimpikan Rama-rajya; dia ingin bahwa orang-orang harus hidup seperti rakyat dari Rama di Ayodhya. Dharma harus meningkat dengan cepat dari hati sebagai air dingin yang memberikan energi pada prema dan shanti (kasih dan kedamaian). Engkau dapat belajar apa itu Dharma yang sejati dari Ramayana. Rama adalah perwujudan sejati dari Dharma; setiap kata dan setiap perbuatan beresonansi dengan pesan ini. Lakshmana, saudara dari Rama, yang mengikuti jejak kaki-Nya sepanjang hidupnya, adalah simbol dari pikiran yang berjalan mengikuti jejak kaki dari Dharma; dia tidak pernah kehilangan jalannya dan meraih kemenangan. Ramayana adalah buku suci dari Dharma yang harus dijalani di setiap rumah, oleh ayah, ibu, anak, saudara, anggota keluarga besar lainnya – baik itu laki-laki atau perempuan. Persaudaraan yang seseorang harus tingkatkan adalah kesiapan untuk memberikan kasih untuk kasih, hati untuk hati, dan hidup untuk kehidupan! (Divine Discourse, May 12, 1970)
-BABA
No comments:
Post a Comment