There is only one Masculine (Purusha) in creation; all the rest are feminine (stri). There is no fool too; that is only a role played by that particular manifestation of the embodiment of spiritual knowledge, i.e. the Supreme Self (Paramatma). Remember this and do not tarry on your journey to God. You fill up the petrol tank with fuel for the journey that lies ahead, don’t you? If you were to keep the car in the garage, do you go and fill the tank everyday? Well, your body is also fed with fuel so that it may go on a journey: the inner journey to God. That journey is through good karma, pure activities offering its results to God (nishkama karma). Carefully discriminate and perform duties related to the body with the goal that the exertion of the body must be to liberate the soul imprisoned therein! Remember, not all raindrops that fall from the sky manage to reach the sea. Only those that flow into a flowing river attain the goal, for even though all drops come from the sea, only few yearn to return to the source!
Hanya ada satu Maskulin (Purusha) dalam ciptaan; seluruh sisanya adalah feminim (stri). Tidak ada yang bodoh juga; itu hanya sebuah peran yang dimainkan oleh perwujudan tertentu dari perwujudan pengetahuan spiritual, yaitu Diri Sejati yang Tertinggi (Paramatma). Ingatlah hal ini dan jangan tinggal lama dalam perjalananmu menuju Tuhan. Engkau mengisi tangki penuh bahan bakar untuk perjalanan selanjutnya, bukan? Jika engkau tetap menyimpan mobil di dalam garasi, apakah engkau mengisi tangki bahan bakar setiap hari? Tubuhmu juga diisi dengan bahan bakar sehingga tubuh dapat melakukan sebuah perjalanan: perjalanan batin menuju Tuhan. Perjalanan itu melalui karma yang baik, perbuatan yang suci yang mempersembahkan hasilnya kepada Tuhan (nishkama karma). Secara berhati-hati membedakan dan menjalankan kewajiban terkait dengan tubuh dengan tujuan penggunaan tubuh harus untuk pembebasan jiwa yang terpenjara di dalamnya! Ingatlah, tidak semua tetesan air hujan jatuh dari langit dapat mengalir menuju ke laut. Hanya tetesan air hujan yang mengalir ke sungai yang dapat mencapai tujuan, walaupun bahwa semua tetesan air hujan berasal dari laut, hanya beberapa saja yang rindu kembali ke sumbernya! (Divine Discourse, Sep 15, 1963)
-BABA
No comments:
Post a Comment