The air you breathe, the water you drink, the earth on which you walk are all gifts of God. How grateful are you to the sun, who provides light, which cannot be equalled by all the electric bulbs in the world? Can all the pumpsets in the world provide as much water as is offered in a single downpour of rain? Can all the fans in the world provide as much breeze as you get when the wind blows? Without being grateful for Divine gifts, many of you go after the trivial and waste precious life. The ancient great sages considered devotion as their means of expressing gratitude to Providence. The first quality that all of us must cultivate is gratitude to the Divine. People are thankful for even small acts of service done to them. Is it not necessary to be grateful to the Divine who has provided us with so many essential benefits through Nature and the five elements?
Udara yang kita hirup, air yang kita minum, bumi yang kita pijak adalah pemberian dari Tuhan. Bagaimana engkau bersyukur kepada matahari yang telah menyediakan cahaya yang mana tidak bisa disamakan dengan semua bola lampu yang ada di dunia? Dapatkah semua pompa air di dunia menyediakan begitu banyak air yang diberikan dalam satu curah hujan? Dapatkah semua kipas di dunia menyediakan begitu banyak aliran udara seperti yang engkau dapatkan ketika angin berhembus? Tanpa adanya rasa syukur atas pemberian Tuhan ini, banyak darimu mengejar kehidupan yang sementara dan menyia-nyiakan hidup yang berharga. Para orang suci zaman dahulu menyadari bhakti sebagai sarana mereka untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan. Kualitas pertama yang semua orang dari kita harus tingkatkan adalah rasa syukur kepada Tuhan. Manusia mengucapkan rasa terima kasih bahkan untuk tindakan pelayanan yang sederhana yang diberikan kepada mereka. Apakah tidak perlu untuk mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan yang telah menyediakan kita begitu banyak keuntungan yang mendasar melalui alam dan kelima unsur ini? (Divine Discourse, Jan 14, 1989)
-BABA
No comments:
Post a Comment