Vinayaka is also called Ganapati. This term means that He is the Lord of the ganas (a class of divine entities). This term also means that He is the master of the intellect and discriminating power in man. He possesses great intelligence and knowledge. Such knowledge issues from a pure and sacred mind. This knowledge leads to Vijnana (wisdom). He is described as the Lord of Buddhi (intelligence) and Siddhi (wisdom or realisation). Buddhi and Siddhi are referred to as the consorts of Vinayaka. The mouse is the vehicle of Vinayaka. It is a symbol of the attachment to worldly tendencies. It is well known that if you want to catch a mouse you place a strong-smelling edible inside the mouse-trap. The mouse can see well in the dark. As Vinayaka's vehicle, the mouse signifies an object that leads man from darkness to light. The Vinayaka Principle, thus, removes all the bad qualities, bad practices and bad thoughts in men, and inculcates in them good qualities, good conduct and good thoughts.
Vinayaka juga disebut dengan Ganapati. Ganapati berarti Beliau adalah penguasa para gana (sebuah golongan entitas ilahi). Ganapati juga berarti bahwa Beliau adalah penguasa dari kecerdasan dan kemampuan membedakan dalam diri manusia. Ganapati memiliki pengetahuan dan kecerdasan yang sungguh luar biasa. Pengetahuan yang seperti itu muncul dari pikiran yang suci dan murni. Pengetahuan ini menuntun pada Vijnana (kebijaksanaan). Ganapati digambarkan sebagai penguasa Buddhi (kecerdasan) dan Siddhi (kebijaksanaan atau realisasi). Buddhi dan Siddhi disebutkan sebagai pendamping dari Vinayaka. Tikus adalah wahana dari Vinayaka. Tikus adalah simbol dari keterikatan pada kecenderungan duniawi. Sudah diketahui oleh khalayak umum bahwa jika engkau ingin menangkap tikus maka engkau menaruh makanan yang berbau menyengat di dalam perangkap tikus. Tikus dapat melihat dengan baik di dalam kegelapan. Sebagai wahana dari Vinayaka, tikus menandakan sebuah objek yang menuntun manusia dari kegelapan menuju pada terang cahaya. Prinsip dari Vinayaka adalah melenyapkan semua sifat-sifat buruk, kegiatan yang tidak baik dan pikiran-pikiran yang buruk di dalam diri manusia, serta menanamkan dalam diri manusia sifat-sifat baik, tingkah laku baik dan pikiran yang baik. (Divine Discourse, Sep 12, 1991)
-BABA
No comments:
Post a Comment