The Chakora bird is an example for man in the pursuit of purity. It will not drink any water except what rains from a cloud in the sky. It sees in a dark rain-bearing cloud the divine form of the Lord. Man should seek to see and experience the Divine in every object and every being. Students should experience the Divine in all their studies and sports. It has been said: Life is a game, Play it! Life must be permeated with love. Through love, truth can be realised and a righteous life can be lived. The cowherd maids (Gopikas) provide the supreme example of how to lead a life dedicated to the Divine. The episode of Uddhava’s mission to the cowherd maids and their reaction to it as described in the Bhagavatam shows what true and one-pointed devotion to Krishna meant for the cowherd maids. They had totally surrendered their minds and hearts to Krishna.
Burung Chakora adalah sebuah teladan bagi manusia dalam mengejar kesucian. Burung ini tidak akan minum air apapun kecuali dari awan di langit. Burung Chakora melihat dalam awan gelap yang membawa hujan wujud dari Tuhan. Manusia seharusnya mencari untuk bisa melihat dan mengalami Tuhan dalam setiap objek dan setiap makhluk. Para pelajar seharusnya mengalami keilahian dalam semua pelajaran dan kegiatan mereka. Hal ini telah dinyatakan: Hidup adalah sebuah permainan, mainkanlah! Hidup harus diliputi dengan kasih. Melalui kasih, kebenaran dapat diwujudkan dan hidup yang mulia dapat dijalani. Para pengembala (Gopika) memberikan teladan yang tertinggi tentang bagaimana menjalani hidup yang dipersembahkan kepada Tuhan. Episode dari misi Uddhava pada para pengembala dan reaksi mereka terhadap hal ini dijabarkan dalam Bhagavatam yang memperlihatkan apa yang dimaksud dengan bhakti yang terpusat dan sejati kepada Krishna bagi para pengembala. Mereka sepenuhnya menyerahkan pikiran dan hati mereka kepada Krishna! (Divine Discourse, Jan 14, 1998)
-BABA