Saturday, August 20, 2011

Thought for the Day - 20th August 2011 (Saturday)

No amount of scholarship will give you peace, unless you are filled with the love of God. The craze for money is the cause of all the ills in the world. As craving for wealth increases, the desire for God declines. Due to the craze for riches, all other evil qualities like pride, greed, envy and hatred have grown amongst mankind today. Wealth is, indeed needed, but it is the wealth of Divine Grace and the treasure of Divine Love that will last forever and protect you. All other things are transient. You should also realize that God responds only to deep and genuine devotion. Verbal supplications will not suffice. You must acquire the yearning that will melt the heart of God. Even butter that is so soft melts only when heat is applied to it. Likewise, the warmth of Bhakthi (love for the Lord) has to be applied to the butter of the human heart to make God melt.

Kecuali jika engkau dipenuhi dengan cinta-kasih Tuhan, tidak ada ilmu pengetahuan yang akan memberikanmu kedamaian. Gila pada uang adalah penyebab dari semua penyakit di dunia ini. Saat ini, keinginan untuk mengumpulkan kekayaan semakin meningkat, sementara keinginan untuk mencari Tuhan mengalami penurunan. Karena kegilaan untuk mendapatkan kekayaan, semua kualitas buruk lainnya seperti kebanggaan, iri, keserakahan, dan kebencian di antara umat manusia telah berkembang saat ini. Kekayaan (duniawi), memang dibutuhkan, tetapi kekayaan Rahmat Tuhan dan harta Cinta-kasih Tuhan-lah yang bersifat abadi dan melindungimu selamanya. Semua hal lainnya hanyalah bersifat sementara. Engkau juga harus menyadari bahwa Tuhan hanya menanggapi pengabdian (bhakti) yang mendalam dan tulus. Permohonan lisan belumlah cukup. Engkau harus memiliki kerinduan yang dapat mencairkan hati Tuhan. Bahkan mentega yang begitu lembut meleleh hanya bila mentega tersebut dipanaskan. Demikian pula, kehangatan Bhakthi (cinta-kasih pada Tuhan) harus diterapkan pada mentega dari hati manusia untuk menjadikan hati Tuhan meleleh.

-BABA

No comments: