You have to see the One in many, or unity in diversity. This is the correct thing to do. That is to say: Help Ever, Hurt Never, perceiving Atma (Divine Self) in all. If you are not able to do any help, at least do no harm. See Divinity in all and perform sacred activities. Don't waste the elements or misuse them. Being bound to the world with attachment to worldly objects is the negative approach. Take the positive approach: turning towards Divinity. The difference lies only in turning your mind. Turn it to the world, you get bound; turn to God, you get liberated. God is without birth and death and is an eternal witness; you must strive hard to earn the love of God. One who receives the love of God will be earning the love of all. If you realise that love is God, you will not get attached to worldly things.
Engkau harus memahami kesatuan dalam keragaman. Inilah hal yang benar untuk dilakukan. Selalulah menolong, jangan pernah menyakiti, karena Atma meresapi semuanya. Jika engkau tidak mampu untuk membantu, setidaknya janganlah menyakiti. Lihatlah Keilahian dalam semuanya dan lakukanlah kegiatan-kegiatan yang suci. Janganlah menyia-nyiakan elemen-elemen tersebut atau menyalahgunakannya. Terikat pada dunia dengan kemelekatan pada objek-objek duniawi adalah pendekatan yang negatif. Ambillah pendekatan yang positif: arahkanlah pada Tuhan. Perbedaannya hanya terletak pada mengubah pikiranmu. Jika engkau mengarahkannya pada dunia, maka engkau akan terikat pada objek-objek duniawi; berbaliklah pada Tuhan, maka engkau akan mendapatkan pembebasan. Tuhan tidak mengalami kelahiran dan kematian dan merupakan saksi abadi, engkau harus berupaya untuk mendapatkan kasih Tuhan. Orang yang menerima kasih Tuhan akan mendapatkan cinta-kasih dari semuanya. Jika engkau menyadari bahwa cinta-kasih adalah Tuhan, engkau tidak akan terikat pada hal-hal duniawi.
-BABA
No comments:
Post a Comment