Conceit, jealousy, anger, the craving to inform oneself of the weakness of others and their failings, trickery — all these are obstacles in the spiritual path. Even if these are not patently exhibited, the inner impulses urging one along these wrong directions are latent in the mind. Just as a room kept closed for a long time is opened and found to be dust ridden and foul-smelling, is cleaned and made habitable by elaborate sweeping and dusting, so too the mind has to be cleansed by meditation. Spiritual aspirants must, by inward observation, examine the mind and its contents and condition. By proper disciplinary habits, the accumulated dirt should be removed little by little, systematically. Conceit, for example, is deep-rooted and unyielding. It may appear to be dry and dead for some time, but will sprout again easily. In the mind, it puts forth many branches and spreads in all directions, as soon as a chance arises. So, be ever vigilant.
Kesombongan, kecemburuan, kemarahan, keinginan untuk menginformasikan kelemahan orang lain dan kegagalan mereka, serta tipu daya - semuanya ini merupakan hambatan di jalan spiritual. Meskipun hal ini tidak secara terang-terangan ditunjukkan, dorongan batin mendesak seseorang sepanjang arah yang salah dan menjadi laten dalam pikiran. Dibaratkan seperti ruangan yang selalu ditutup untuk waktu yang lama, kemudian ketika ruangan tersebut dibuka, maka ruangan tersebut dipenuhi dengan debu serta berbau. Agar ruangan tersebut dapat dihuni, maka ruangan tersebut perlu dibersihkan dan disapu dengan teliti. Demikian pula dengan pikiran harus dibersihkan dengan meditasi. Para peminat spiritual hendaknya melakukan pengamatan ke dalam (batin) serta memeriksa pikirannya, baik isinya maupun kondisinya. Dengan kebiasaan disiplin yang tepat, kotoran yang telah terakumulasi hendaknya disingkirkan sedikit demi sedikit secara sistematis. Misalnya kesombongan yang telah berakar sangat dalam, beberapa waktu mungkin tampak sirna, tetapi karena ia telah berakar dengan sangat dalam, maka akan bisa tumbuh kembali dengan mudah. Dalam pikiran yang penuh keinginan, terdapat banyak cabang dan dengan cepat menyebar ke segala arah, dan begitu ada kesempatan maka segera ia akan muncul. Oleh karena itu, para peminat spiritual, selalulah waspada.
-BABA
No comments:
Post a Comment