Individuals full of ego love to exercise authority over others. They see everything through glasses coloured by the smoke of selfishness and self-love. “My words are true.” “My opinion is correct.” “My deeds are right.” Such behaviour is very harmful for spiritual aspirants. Aspirants must look forward eagerly to any objective criticism, or suggestion, or advice, from whatever quarter. Also, aspirants must minimise all discussion and argumentation as this breeds a spirit of rivalry and leads one on to angry reprisals and vengeful fighting. Do not struggle to earn the esteem of the world. Do not feel humiliated or angry when the world does not recognise you or your merits. Learn this first and foremost if you are an aspirant for spiritual success. Do not become happy when you are being praised; therein lies a deadly trap, which might even lead you astray and endanger your progress.
Individu-individu yang penuh ego menjalankan otoritas lebih dari orang lain. Mereka melihat segala sesuatu melalui kacamata yang diwarnai dengan asap egoisme. "Kata-kataku benar." "Pendapatku adalah benar". "Perbuatanku juga benar." Perilaku tersebut sangat berbahaya bagi para peminat spiritual. Para peminat spiritual harus melihat ke depan serta bisa menerima kritik, atau saran, atau nasehat, yang obyektif darimanapun juga. Para peminat spiritual, juga harus meminimalkan diskusi dan argumentasi karena hal tersebut bisa mengakibatkan persaingan dan bisa mengarahkan seseorang pada pembalasan dendam. Janganlah berusaha hanya untuk mendapatkan penghargaan dunia. Janganlah merasa terhina atau marah ketika dunia tidak mengenalimu atau jasa-jasamu. Inilah pelajaran pertama yang hendaknya engkau pelajari, terutama jika engkau ingin berhasil di jalan spiritual. Janganlah berbahagia ketika engkau sedang dipuji; di situlah letak perangkap yang mematikan, yang bahkan mungkin menyesatkanmu dan membahayakan kemajuan spiritualmu.
-BABA
No comments:
Post a Comment