You have to become Divine, the
Divinity from which you have arrived. So lessen your attachment to the world,
not by cutting yourself off from the world, but by being in it, as an
instrument in His hands. To realize the omnipotent Divine within you, recognize
your kinship with the Universe. Keep your body fit, light and bright. Don’t add
to it the burden of attachment to this and that. Subdue the heads of all the
tendencies within you that lead you to egoism. Have single-minded attention to
the dictates of God and practice right-conduct. Edison, the great scientist
concentrated so much on the solution of the problems that worried him that at
times, he left food untouched for days on end, when they were pushed through
the doors of his lab. You must have that same concentration and earnestness,
when engaged in spiritual practices.
Engkau harus menjadi Divine,
Divinity dari mana engkau berasal. Jadi, kurangilah keterikatanmu pada dunia, bukan
dengan meninggalkan dunia ini, tetapi dengan berada di dalamnya, sebagai
instrumen di tangan-Nya. Untuk menyadari Divine Yang Mahakuasa yang ada dalam dirimu, engkau
hendaknya menyadari hubungan kekerabatan dengan alam semesta. Rawatlah badan
jasmani-mu selalu dalam keadaan sehat/fit dan bahagia, janganlah menambahkan beban keterikatan ini
dan itu di dalamnya. Kuasailah kecenderungan dalam dirimu yang bisa membawamu
ke egoisme, dengan cara memusatkan pikiran dan mengarahkan perhatian hanya
terhadap perintah Tuhan dan senantiasa mempraktikkan kebajikan. Edison, seorang
ilmuwan besar, telah melakukan konsentrasi sehingga ia bisa mengatasi berbagai
masalah pada saat itu, bahkan ia tidak menyentuh makanan selama berhari-hari. Engkau
seharusnya memiliki konsentrasi yang sama dan memiliki kesunguhan hati, ketika melakukan
praktik-praktik spiritual.
-BABA
No comments:
Post a Comment