Thursday, October 18, 2012

Thought for the Day 15th - 18th October 2012



Date: Monday, October 15, 2012

A small lump of steel can become a beautiful and efficient watch through the application of intelligence and skill. Can not a human being be transformed into one who has realised the Ultimate through the application of the tools of discrimination and detachment? Have faith in yourself, your own capacity to adhere to a strict time-table of sadhana, your own ability to reach the goal of realisation. When you have no faith in the wave, how can you get faith in the ocean? Do not give ear to what others say. Believe your experience; what gives you peace and joy, the bliss of Aathma anandham - the joy of the Inner Self. Believe in that. That is the real basis for faith.

Sepotong baja kecil dapat menjadi jam yang indah dan berdaya guna melalui penerapan kecerdasan dan keterampilan. Dapatkah manusia diubah menjadi seseorang yang bisa menyadari “Ultimate” melalui penerapan diskriminasi (kemampuan untuk membedakan) dan ketidak-melekatan? Engkau hendaknya memiliki keyakinan dalam diri, memiliki kapasitas untuk mematuhi skema-waktu melakukan sadhana, dan kemampuanmu sendiri untuk mencapai tujuan. Bila engkau tidak memiliki keyakinan pada gelombang, bagaimana engkau bisa mendapatkan keyakinan pada lautan? Janganlah percaya begitu saja dengan apa yang dikatakan orang lain. Percayalah pada pengalamanmu sendiri, apa yang memberimu kedamaian dan sukacita, kebahagiaan sejati Aathma Anandham - kebahagiaan Atma. Percayalah pada hal tersebut. Itulah dasar dari keyakinan.
-BABA

Date: Tuesday, October 16, 2012

If only the agony and toil now being experienced by you to accumulate the symbols of wealth and power for keeping yourself and your family in comfort, are directed towards God, you can be infinitely happier. The veil of maya (illusion), however, hides from you the face of God which is shining from every being and thing around you. Maya creates the universe and attracts the mind with the vast paraphernalia of the objective world. It is a narthaki, an enchantress who entices the intelligence and traps the senses. This na-rtha-ki can be subdued by ki-rtha-na (note the re-ordering of the syllables). Kirthana is the concentrated contemplation of the glory of God.

Jika penderitaan dan kerja keras yang engkau alami untuk mengumpulkan kekayaan dan kekuasaan untuk menjaga diri dan keluargamu dalam kenyamanan, diarahkan menuju Tuhan, engkau dapat mengalami kebahagiaan. Selubung maya (ilusi), telah menyembunyikan wajah Tuhan darimu. Maya menciptakan alam semesta dan menarik pikiran dengan pernak-pernik yang luas dari dunia obyektif. Inilah narthaki, dapat diibaratkan sebagai seorang wanita yang mempesona, yang memikat intelejensi dan menjerat indera. Na-rtha-ki ini dapat ditundukkan oleh ki-rtha-na (perhatikan kembali urutan suku kata). Kirthana adalah merenungkan kemuliaan Allah.
-BABA

Date: Wednesday, October 17, 2012

Like the silkworm that spins from out of itself the cocoon that proves to be its tomb, man spins from out of his mind the cage in which he gets trapped eventually. But there is a way of escape, which the spiritual teacher (Guru) can teach you or which the God in you will reveal to you. Take to the spiritual practices that will bring you relief. Forget the past; do not worry about possible errors or disappointments. Decide and Do. Substitute good thoughts for the bad and cleanse the mind of all evil by dwelling on righteous deeds and holy thoughts. Forget the things you do not want to remember and bring to memory only those things that are worth remembering. Take on the role of the Hero from now on, not the Zero. This is a sure way to achieve spiritual progress.

Seperti ulat sutera yang menganyam kepompong-nya sendiri, manusia juga pada akhirnya akan terjebak di ‘kandang-nya’ sendiri. Tetapi ada jalan keluarnya, guru spiritual (Guru) dapat mengajarkan kepadamu atau Tuhan yang bersemayam dalam dirimu yang akan mengungkapkannya padamu. Lakukanlah praktik spiritual yang dapat membawamu pada pembebasan. Lupakan masa lalu, jangan khawatir tentang kemungkinan kesalahan atau kekecewaan. Putuskan dan Lakukan. Gantilah pikiran yang buruk dengan pikiran yang baik dan sucikanlah pikiran dari segala keburukan dengan perbuatan yang baik dan pikiran yang suci. Lupakan hal-hal yang tidak ingin engkau ingat dan bawalah ke memori-mu hanya hal-hal yang perlu diingat. Ambillah peran sebagai ‘Hero’ dari sekarang, bukan Zero. Inilah cara yang benar untuk mencapai kemajuan spiritual.
-BABA

Date: Thursday, October 18, 2012

A merchant was once brought before a magistrate for selling adulterated ghee (clarified butter). Judgment was pronounced and as a punishment he was asked to either consume the entire quantity of the foul ghee or receive 20 whips or pay a fine of 100 gold coins. He preferred the ghee and started drinking the stuff a little bit, but finding the smell unbearable, he then chose the stripes. He received a few but could not stand any more. So finally he pleaded with the magistrate to let him go with the fine and paid his dues. If only he had opted for this initially, he could have avoided the foul drink and the excruciating pain. By swaying in his decision, he had to taste the wreck and the rod. So too, most people do not opt for God in the beginning when grief overpowers them. They do not recognize the inevitability but eventually come to God, sooner or later. Make your choices wisely.

Suatu ketika seorang pedagang dibawa ke hadapan hakim karena telah menjual ghee (mentega) yang telah dicampur (bukan ghee asli). Hakim memutuskan dan sebagai hukumannya ia diminta untuk mengkonsumsi seluruh ghee tersebut atau menerima 20 cambuk atau membayar denda sebesar 100 koin emas. Ia memilih untuk menkonsumsi ghee tersebut dan mulai minum sedikit ghee, tetapi merasakan bau busuk yang tidak tertahankan, ia kemudian memilih dicambuk, ia kemudian menerima beberapa cambukan tetapi tidak tahan lagi. Jadi akhirnya ia memohon pada hakim untuk membayar denda dan akhirnya membayar denda sesuai dengan yang ditentukan. Kalau saja di awal ia memilih untuk membayar denda, ia bisa menghindari minuman yang busuk dan rasa sakit yang menyiksa. Karena ia tidak tetap pendirian dalam megambil keputusan, ia harus merasakan ghee yang busuk dan terkena cambukan. Demikian juga, pada awalnya, kebanyakan orang tidak memilih Tuhan ketika mereka mengalami penderitaan. Mereka tidak menyadari hal-hal yang tidak bisa dihindari tetapi akhirnya datang kepada Tuhan, cepat atau lambat. Oleh karena itu, buatlah pilihanmu dengan bijaksana.
-BABA

No comments: