Action must not be felt as a burden. No action which helps
your progress will weigh heavily on you. It is only when you go counter to your
innermost nature, that you feel it as a burden. If you focus only on the
worldly gains, a time will come when you look back on your achievements and
will yourself sigh at the futility of it. Entrust your mind the task of serving
your Lord, before it is too late. Let Him shape it as He likes, and your mind
will be tamed. You don’t have to hand over to the goldsmith an ornament that is
quite beautiful. You give him broken and dented ones, or those that have gone
out of fashion! So too willingly give the Lord your mind that certainly needs
repair, if not complete reconstruction!
Janganlah menganggap
action (tindakan) sebagai suatu beban. Tindakan yang akan membantu kemajuanmu
tentunya tidak akan terlalu memberatkan dirimu. Beban hanya akan muncul jikalau
engkau melakukan tindakan yang berlawanan dengan sifat alamiahmu. Jika engkau
hanya berfokus pada pencapaian duniawi, saatnya akan tiba ketika engkau menoleh
kembali untuk melihat pencapaianmu, maka engkau akan menemui kesia-siaan. Percayakanlah
semua pikiranmu untuk melayani Tuhan, sebelum segala sesuatunya menjadi
terlambat. Biarlah Beliau membentuk pikiranmu sesuai dengan kehendak-Nya, maka
pikiranmu akan bisa dijinakkan. Engkau tidak memberikan perhiasan yang sangat
indah pada tukang emas, tetapi sebaliknya, engkau memberinya perhiasan yang
telah rusak atau yang sudah tidak sesuai dengan mode, untuk diperbaiki.
Demikian juga, engkau hendaknya menyerahkan pikiranmu dengan sepenuh hati pada
Tuhan, yang tentunya perlu perbaikan, jika tidak demikian maka rekonstruksi tidak
akan lengkap!
-BABA
No comments:
Post a Comment