You
must be convinced that 'you' are but the shadow of the Absolute. Of
course, it is only at the end of a long and systematic process of
Sadhana (spiritual efforts) that you will reach and stay fixed in the
state of that Truth; until then, you are likely to identify yourself
with this body and forget that the body which casts a shadow is itself a
shadow. The first step in that Sadhana is the adherence to Dharma
(righteousness) in every individual and social act. The Dharma which is
followed in relation to the objective world will automatically lead on
to Dharma in the spiritual field also; only you must stick to it through
thick and thin. Steadfastness is needed in the path of Righteousness.
That alone is the sign of true surrender.
Engkau
harus yakin bahwa 'engkau' tidak lain hanyalah bayangan dari Absolut.
Tentu saja, itu berakhir dari proses yang panjang dan sistematis dari
Sadhana (upaya spiritual) yang akan engkau capai dan tinggal dalam
keadaan Kebenaran itu, sampai kemudian, engkau mengidentifikasi dirimu
sendiri dengan badan ini dan lupa bahwa badan yang menyingkirkan
bayangan itu sendiri sebagai bayangan. Langkah pertama dalam Sadhana
adalah kepatuhan terhadap Dharma (kebajikan) dalam setiap tindakan
individu dan sosial. Dharma yang dilakukan dalam kaitannya dengan dunia
obyektif secara otomatis juga akan mengarah ke Dharma di bidang
spiritual; hanya engkau harus menaatinya dalam semua keadaan, tidak
peduli betapa sulitnya. Keteguhan sangat diperlukan di jalan Dharma.
Itulah tanda dari penyerahan diri (pasrah total) yang sejati.
-BABA
No comments:
Post a Comment