Spiritual
discipline is more arduous than physical discipline. Imagine the
tremendous amount of effort undergone by the lady who runs along a wire
stretched across the ring underneath a circus tent. The gain is just a
few rupees after all. The same steadfastness and systematic effort aimed
at a higher reward can endow you with mental balance and you can
maintain your equilibrium under the most adverse or the most testing
circumstances. But for such spiritual achievements the intellect and
other instruments of perception are more important than the limbs. The
intellect is the key. Make the intellect the master of your mind and you
will not fail. You will fail only when the senses establish mastery
over the mind.
Disiplin
spiritual jauh lebih berat daripada disiplin fisik. Bayangkan sejumlah
besar upaya yang dialami wanita yang berjalan di sepanjang kawat
membentang di gelanggang sirkus. Setelah semuanya selesai, ia hanya
mendapatkan bayaran beberapa rupee saja. Ketabahan dan upaya sistematis
yang sama bertujuan untuk mendapatkan ganjaran yang lebih tinggi dapat
memberikan kepadamu keseimbangan mental dan engkau dapat menjaga
keseimbanganmu bahkan ketika berada pada keadaan paling tidak
menguntungkan ataupun ketika mendapatkan ujian yang sangat berat. Tetapi
untuk mencapai disiplin spiritual seperti itu, pemahaman intelek dan
instrumen lainnya lebih penting daripada anggota badan (fisik). Intelek
adalah kuncinya. Engkau harus membuat intelek-mu sebagai master (tuan)
dari pikiranmu dan engkau tidak akan menemui kegagalan. Engkau akan
mengalami kegagalan hanya ketika indera menguasai pikiranmu.
-BABA
No comments:
Post a Comment