Have the progress of your country, your duty (Dharma) and your innate Divinity (Atma) before your mind’s eye at all times. Let your hunger for serving these three, grow more and more. Then your education will serve its purpose and give you a sense of mission and fulfillment. You will naturally acquire respect for elders, faith in your own Self, fear of sin, and fear of going against the voice of God present within you. Never cross this line - Do not do anything which brings tears in the eyes of your parents. Honour them and obey them. Do not condemn them as old-fashioned. Remember the adage, “Old is Gold”. Your parents can guide you; they can share with you their experience of the world and its tricks, and you will benefit from them.
Engkau hendaknya selalu mengalami perkembangan negara-mu, tugas-mu (Dharma) dan Divinity-mu (Atma) dalam imajinasimu. Biarkan rasa lapar-mu untuk melayani ketiganya, semakin berkembang. Kemudian pengetahuanmu akan menjalankan tujuan tersebut dan memberikan misi dan pemenuhan. Engkau secara alami akan menghormati orang tua, memiliki keyakinan pada Atma, takut berbuat dosa, dan takut akan melawan suara Tuhan yang ada dalam dirimu. Janganlah melewati batas-batas ini - Janganlah melakukan apa pun yang dapat mengakibatkan orang tuamu menangis. Hormatilah mereka dan menaatinya. Jangan mencela mereka sebagai yang kuno. Ingatlah pepatah, "Tua itu emas". Orangtuamu dapat membimbingmu, mereka dapat berbagi denganmu pengalaman mereka tentang dunia dan trik/permainannya, dan engkau akan mendapatkan keuntungan dari mereka. (Divine Discourse, Nov 25, 1959
-BABA
No comments:
Post a Comment