Wednesday, November 13, 2013

Thought for the Day - 12th & 13th November 2013

Date: Tuesday, November 12, 2013


Do not demean your talents; when you dive deep into yourself, you can discover the source of all strength. Small ants in millions creeping over a rock, can carve a deep groove along their path. Even the minute feet of the ants have that power. You might have seen on the walls around village wells, how hollow pits are produced on granite slabs by placing on them mud water pots continuously. Even though the pots are made of mud, over the years they erase even the hardest granite and make them hollow. The Aathma Swarupam (Embodiment of Divine Self) is not Alpa swarupam (insignificant). It is a powerful dynamo, capable of generating enormous power. The Spiritual teacher (Guru) shows you the goal (Guri), but you must generate the power yourself, by your own spiritual effort (Sadhana).

Janganlah merendahkan talentamu; ketika engkau menyelam jauh ke dalam dirimu sendiri, engkau dapat menemukan sumber dari semua kekuatan. Jutaan semut kecil yang merayap di atas batu, dapat mengukir alur sepanjang jalan mereka. Bahkan kaki-kaki kecil semut memiliki kekuatan itu. Engkau mungkin telah melihat di dinding sekitar desa, bagaimana lubang berongga dihasilkan di atas lempengan granit dengan meletakkan pot yang terbuat dari lumpur secara terus menerus. Meskipun pot tersebut terbuat dari lumpur, selama bertahun-tahun ia bisa menghapus bahkan granit yang paling sulit dan membuatnya menjadi berongga. Aathma Swarupam (Perwujudan Tuhan) bukanlah Alpa swarupam (tidak signifikan). Inilah dinamo yang kuat, yang mampu menghasilkan tenaga besar. Guru Spiritual (Guru) menunjukkan tujuan (Guri), tetapi engkau harus menghasilkan kekuatan sendiri, dengan upaya spiritualmu sendiri (Sadhana). (Divine Discourse, Nov 23, 1964)
-BABA


Date: Wednesday, November 13, 2013


Spiritual knowledge cleanses the mind and helps us undertake good actions. But that is not enough. The heart also should be pure. In the absence of purity of heart, there can never be purity of the mind and intellect. We should not give scope to the creepers of bad qualities to entangle the heart. A creeper that goes around covering the tree ultimately smothers the tree itself. One should ensure that the creepers of lust, anger, greed, and infatuation do not get entangled to one’s own Self. The society will ultimately value purity of heart more than all other achievements. One can escape from the house on fire, but not from the senses which are ignited by the fire of evil qualities. It is the foremost duty of every individual to keep their senses under control.

Pengetahuan spiritual memurnikan pikiran dan membantu kita melakukan tindakan yang baik. Tetapi itu saja tidak cukup. Hati juga harus murni. Dengan tidak adanya kemurnian hati, tidak akan pernah ada kemurnian pikiran dan intelek. Kita seharusnya tidak  memberikan ruang bagi tanaman kualitas buruk merambat  untuk menjerat hati kita. Tanaman yang merambat, menjalar pada pohon pada akhirnya mematikan pohon itu sendiri. Seseorang harus memastikan bahwa tanaman merambat berupa nafsu, kemarahan, dan keserakahan tidak menjeratmu. Masyarakat akhirnya akan menghargai kemurnian hati lebih dari semua pencapaian lainnya. Seseorang dapat melarikan diri dari rumah terbakar, tetapi tidak dari indera yang dinyalakan oleh api sifat-sifat buruknya. Ini adalah tugas utama dari setiap individu untuk menjaga indera mereka tetap berada di bawah kontrol.(Divine Discourse, Nov 19, 1998)

-BABA

No comments: